Mohon tunggu...
Agustini Sri Redjeki
Agustini Sri Redjeki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

ibu-ibu yang seneng nulis ,dengerin musik dan pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bingung Setelah Memutuskan untuk Resign?

2 Juni 2022   10:53 Diperbarui: 2 Juni 2022   10:57 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Waktu masih kerja, pernah nggak kalian punya cita-cita mau punya usaha sendiri??  jadi owner dari Usaha sendiri??  Pasti kalian banyak juga yang  mempunyai mimpi yang sama dengan saya 😊.

Dulu saya punya cita-cita, di usia kepala 4, saya sudah harus punya usaha sendiri, tidak lagi menjadi seorang karyawan. 

Dilalahnya saat pandemi 2 tahun kemarin , dikarenakan situasi yang juga sangat hetic di kantor tempat saya bekerja, dimana saya sudah tidak bisa mengatur keseimbangan  antara waktu untuk keluarga dan kantor, akhirnya Suami menyuruh saya untuk segera resign agar lebih fokus ke keluarga.

Perintah ( lebih tepatnya meminta dengan sangat hehe) untuk resign yang sangat mendadak, membuat saya maju mundur.

" Bingung harus apa, mau ngapain, apa saya bisa?? 😢 , saya ini perempuan yang biasa bekerja mau ngapain dirumah ? " banyak tanda tanya yang memenuhi pikiran saya.

Tetapi dengan berserahdiri kepada ALLAH SWT dan nurut apa kata suami, akhirnya saya memutuskan untuk resign.

Disini saya mau sharing dari sisi pengalaman saya, tentang apa saja yang harus kita lakukan saat kita memutuskan untuk resign , apalagi memang awalnya sama sekali belum punya bisnis, diantaranya adalah:

  1. Yakin dan ikhlas adalah kunci utama, karena agar tidak ada penyesalan dan keributan yang akan menjadi bumerang di kemudian hari

  2. Istirahatkan dulu badan dan pikiran agar tenang dalam mengambil keputusan

  3. Jangan nafsu atau tergoda untuk bisa melakukan sesuatu yang menghasilkan uang banyak, sehingga menghabiskan uang pesangon yang didapat ( segera dipisahkan uang pesangon yang didapat untuk pos-pos yang memang sudah di rencanakan)

  4. Perbanyak bertemu teman-teman yang bisa membagi ilmu, banyak belajar dari banyak orang, perluas tali silaturahmi

  5. Kenali diri sendiri, Gali kemampuan diri, kalau dirasa sudah menemukannya coba di aplikasikan, sehingga menjadi sesuatu yang menghasilkan.

Jadi demikian 5 point penting versi saya,  yang dapat saya sharing sebagaimana pengalaman saya, dan perlu teman-teman ketahui, saya yang tadinya wanita pekerja, yang masakpun tidak setiap hari dan tidak terlalu jago masak.

Ternyata ketika saya resign, hobby masak saya  bisa saya asah dan akhirnya bisa menghasilkan 😊, Kedai D'Alaya yang sudah berdiri 2 tahun ini, Alhamdulillah Untuk resep masakan  langsung diolah oleh saya sendiri.

Dan saya Tentunya tidak usah meninggalkan anak-anak dirumah saat bekerja, jadi saya bisa memantau perkembangan anak-anak juga dari dekat. Jadi semua kalau kita jalani dengan ikhlas pasti ada hikmahnya.

So teman-teman, jangan takut ketika sudah memutuskan sesuatu ya, yang terpenting tetap semangat dan terus melatih kemampuan kita, jangan berhenti untuk terus belajar kuncinya. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. 

Dan point pentingnya lagi ketika kita sudah mulai mengaplikasikan hobby kita menjadi sesuatu yang menghasilkan , coba dilakukan dengan tekun, jangan mudah putus asa, kalau gagal cari solusinya bukan menyerah, karena memang benar guru itu adalah belajar dari pengalaman.

Ingat hanya kita yang bisa merubah diri kita sendiri, bangun terus kemampuan diri kita ya, apalagi saat ini segala akses belajar dapat dengan mudah kita bisa dapatkan secara gratis di internet.

Dan yang pasti, Percaya bahwa ALLAH SWT itu, akan selalu ada untuk hambaNYA💗


Note : saya juga masih banyak belajar ya teman-teman, hanya membagi pengalaman yang sudah saya rasakan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun