"Insyaallah," jawab saya.
"Ya. Di sana aja. Mutunya baik, kok. Nanti anak-anak bakalan dikasih banyak les. Makanya nilai mereka bagus-bagus."
"Les apa?" Tanya saya.
"Les mata pelajaran."
"Oh? Buat kelas 6 nanti? Sebelum ujian akhir?" Tanya saya lagi.
"Bukan cuma pas kelas 6. Mulai kelas 2 sudah ada les, kok. Makanya jadi sekolah favorit. Karena anak-anak diajak belajar keras sejak dini seperti itu."
"Heh?!"
Rupanya SDN favorit tersebut lebih berorientasi pada prestasi akademik. Setelah saya cek-ricek lagi, mayoritas kegiatan ekstrakurikulernya pun terbatas pada jenis kegiatan yang bersifat akademik.
Tepat pada saat itulah saya memutuskan pindah haluan. Anak saya tidak cocok bersekolah di situ. Dia bakalan tidak nyaman karena baginya SDN favorit itu terlalu serius. Sementara anak saya cenderung berkarakter santai.
Terlebih sudah ada les mata pelajaran sejak kelas 2. Pun, di situ tidak ada ekstrakurikuler menari dan drumband. Sementara cita-cita anak saya adalah ikut kegiatan menari dan drumband, sebagaimana yang diikutinya di TK.
Akhirnya anak saya bersekolah di SDN lain. Yang mutunya dianggap biasa-biasa saja, tetapi ternyata sangat cocok buatnya. Tidak ada  les mata pelajaran. Punya ekstrakurikuler menari dan drumband. Punya perpustakaan yang melayani peminjaman buku untuk murid. Lingkungan sekolah bersih dan halamannya luas. Pun, lokasinya justru lebih dekat dari rumah.