Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Aneka Sebutan untuk Kota Yogyakarta

24 Mei 2025   20:23 Diperbarui: 24 Mei 2025   20:23 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nukilan puisi Penyair JokPin di Teras Malioboro (Dokpri Agustina)


Selain punya banyak julukan, ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta punya banyak sebutan. Apa sajakah itu? Jangan-jangan salah satunya menjadi sebutan favorit Anda?

Yoja? Jogja? Negara? Kutha? Kuthagara? Kuthanagara? Ngetan? Ngulon? Ngalor?

Halo, Kompasianer? Mari kembali bercerita tentang Kota Yogyakarta. Ibukota Provinsi DIY. Sebuah kota tua dengan sejarah panjang, yang ternyata juga punya sederet julukan dan sebutan. Misalnya julukan sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Sepeda, Kota Bakpia, dan Kota Gudheg.

Pada umumnya orang-orang (termasuk Anda yang sedang membaca tulisan ini) sudah tahu tentang julukan-julukan tersebut. Telah paham juga mengapa aneka julukan itu tersemat pada Kota Yogyakarta. Namun, apakah Anda sudah tahu bahwa Kota Yogyakarta juga kerap disebut Negara, Kutha, dan Kuthagara?

Jika Anda warga DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan sekitarnya, pasti seketika tersenyum-senyum saat mendengar/membaca tiga sebutan tersebut. Serasa diajak ke masa lampau. 

Perlu diketahui bahwa Kutha dan Kuthagara adalah kependekan dari Kuthanagara. Apa itu kutha? Khuta berarti kota. Apa pula arti nagara? Nagara pun berarti kota. Tepatnya merujuk kota yang menjadi pusat pemerintahan atau perdagangan. 

Dengan demikian, Kuthanagara kurang lebih berarti kota besar. Ibukota. Pusat kota. Kota yang dekat dengan kraton. Kota pemerintahan. Kalangan sesepuh alias angkatan kakek nenek yang biasa menyebut Kota Yogyakarta dengan Nagara, Kutha, atau Kuthagara. 

Warga lokal DIY dan sekitarnya tentu tak asing dengan kedua sebutan tersebut. Terlebih yang merupakan angkatan zadoel. Atau, yang dalam keseharian bergaul dengan kalangan pinisepuh. Misalnya ada kakek atau nenek yang tinggal dekat rumah, bahkan serumah. 

Pada kesempatan berbeda, orang-orang yang berdomisili di Kabupaten Gunung Kidul akan menyebut "medhun" kalau hendak pergi ke Kota Yogyakarta. Begitu pula halnya dengan orang Sleman bagian atas. "Medhun" adalah bahasa Jawa yang berarti turun. Hal itu merujuk posisi wilayah Gunung Kidul dan Sleman bagian atas yang memang lebih tinggi daripada Kota Yogyakarta. 

Sementara orang-orang Sleman bagian bawah menyebut akan "ngidul" jika hendak ke Kota Yogyakarta. Ngidul artinya menuju ke selatan. Mengapa? Sebab secara umum, wilayah Sleman terletak di sebelah utara Kota Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun