Media gegabah cuma mengejar keviralan, sedangkan masyarakat yang notabene punya minat baca rendah enggan baca isi artikelnya. Atau, mungkin dibaca sekilas saja. Sudah begitu, tidak melakukan kroscek pula. Ya sudah. Runyam jadinya.
Itu baru urusan baca-membaca artikel yang jelas lebih pendek daripada buku. Bayangkan jika harus baca buku setebal 100 halaman. Kemungkinan besar bakalan menyerah sebelum menyentuh bukunya.
Apa boleh buat? Tak ada cara lain untuk mencerdaskan dan mempertangguh masyarakat dari gempuran hoaks selain memperkuat budaya baca. Mungkin sulit, tetapi kalau masing-masing dari kita mau memulainya dari diri sendiri, niscaya bisa.
Selamat Hari Buku Nasional 2025!
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI