Mohon tunggu...
Agustin Ross
Agustin Ross Mohon Tunggu... -

Gadis kecil, dengan pekerjaan freelance, dan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menapaki Pulau Bali

12 Februari 2015   15:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:21 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bali... salah satu pulau yang namanya sudah mendunia. Terkenal dengan begitu banyaknya tempat wisata dan didukung masih kentalnya adat budaya penduduk setempat yang membuat Bali menjadi semakin indah dan eksotik.

Kebetulan waktu itu saya dan teman tiga orang teman saya berlibur ke Bali setelah menyelesaikan sebuah kegiatan. Menjelang subuh kami sampai di Denpasar. Pagi harinya kami langsung menuju Pantai Mertasari yang merupakan kawasan Pantai Sanur. Sebenarnya pantainya tidak terlalu indah, tetapi karena kontur pantainya yang landai jadi banyak digunakan untuk berenang oleh para wisatawan. Di Pantai Mertasari ada persewaan kano seharga 10 ribu rupiah dan dapat digunakan sepuasnya, ada juga persewaan ban. Banyak pedagang kaki lima yang berjualan gorengan. Lumayan... wisata murah bersama keluarga.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Bermain kano"][/caption]

Hari kedua kami pergi ke Pantai Dreamland. Pantai Dreamland terletak di kawasan Pecatu Indah Resort, lokasinya agak tersembunyi. Karena kami berangkat kesiangan, akhirnya kami mampir untuk sholat Dhuhur terlebih dahulu di Kampial. Di Kampial terdapat 5 tempat peribadatan dari semua agama yang terdapat di Indonesia yang dibangun di dalam satu lokasi. Hal ini untuk mencerminkan kerukunan antar umat beragama.

Lima tempat ibadah di Kampial (bukan dokumentsi pribadi) [caption id="" align="aligncenter" width="240" caption="Wihara di Kampial"][/caption] Kami pun melanjutkan perjalanan, dan tidak lama kemudian sampailah di Pantai Dreamland. Disini pantainya biru dan bening sekali, sayangnya banyak sampah berserakan di pinggiran pantai. Tidak hanya wisatawan domestik yang terlihat disini, wisatawan mancanegara juga banyak. Pantai Dreamland memiliki ombak yang besar sehingga banyak digunakan untuk berselancar. Kami naik ke atas bukit-bukit kecil yang terdapat di belakang pantai, dan wooow... dari atas pemandangan sangat indah loh. [caption id="" align="aligncenter" width="240" caption="Patung selamat datang di Pantai Dreamland"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Menyusuri pantai Dreamland"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Pemandangan pantai dari atas bukit"][/caption] Hari berikutnya kami berjalan-jalan ke Bedugul-Tabanan. Bedugul adalah dataran tinggi di Bali. Di daerah pegunungan Budugul juga terdapat Danau Beratan yang mengelilingi Pura Ulun Danu. Udara di Bedugul sangat sejuk, mirip-mirip sama Bandung lah ya...

Kami mencoba naik speedboat untuk mengelilingi danau Beratan. Harga naik speedboat sekitar 125 ribu untuk 10 menit. Pegunungan yang ditutupi kabut putih semakin mempercantik pemandangan yang terlihat dari danau. Pura Ulun Danu Bedugul ini adalah gambar yang terpampang pada belakang uang kertas pecahan Rp 50.000,-.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Membelakangi Pura Ulun Danu"][/caption] Kalau main ke Bedugul jangan lupa membawa oleh-oleh buah strawbery, banyak yang jualan kok, besar, manis dan murah. Hari keempat kami memutuskan untuk pergi bermain di Waterboom. Waterboom disini sangat luas dan menarik. Di dalam waterboom kami merasa seperti bukan sedang berada di Indonesia, karena mayoritas pengunjungnya wisatawan asing. Menyenangkan dan cukup melelahkan, karena antriannya begitu panjang, padahal bukan weekend. Sayangnya kamera kami bukan waterproof, jadi kami tidak mengambil foto sama sekali di dalam waterboom. Hari masih sore, dan kami pun menunggu sunset di Pantai Kuta. Kalau menurut saya pribadi, pantai Kuta bukan pantai yang bagus sih. Tapi entah kenapa ramai sekali. Mungkin karena ini merupakan lokasi bule pada nongkrong kali yah. Sambil menunggu sunset kami pun duduk di pantai. Dan akhirnya, matahari pun mulai tergelincir, menciptakan siluet yang cantik. Welcome night... [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Hello sunset Kuta"][/caption] Hari terakhir pun tiba. Masih banyak tempat wisata yang belum kami kunjungi, tapi waktu begitu cepat berjalan. Entah kemana tujuan kami ketika itu, tiba-tiba kami sampai di Uluwatu. Jalan-jalan tak terencana memang menyenangkan. Hahhahaha... Uluwatu terletak di Desa Pecatu-Kuta. Di Uluwatu terdapat sebuah Pura yang terletak  di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut. Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar. Di pintu masuk kami diminta untuk menutup bagian tubuh yang terbuka, sedang saya dan teman perempuan yang berkerudung, diminta untuk menggunakan tali kuning sebagai pengenal bahwa kami pengunjung. Hal ini dilakukan karena Uluwatu merupakan salah satu tempat ibadah, sehingga kesopanan berpakaian sangat dibutuhkan. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Mengelilingi Uluwatu"][/caption] Lokasinya dikelilingi hutan dan banyak sekali terdapat monyet. Berhati-hatilah, karena mereka liar. Di pintu masuk, bapak penjaga sudah mengingatkan untuk tidak menunjukan sesuatu yang berkilauan, tidak memakai kacamata dan tidak menenteng barang berharga karena akan menarik perhatian si monyet. Namun karena silau, kami mengabaikannya. Walhasil... seekor moyet datang berlari ke arah saya melihat kilauan cahaya dari kacamata hitam yang saya pakai, karena panik langsung saya melempar kacamata, dengan sigap si monyet mengambil dan mematahkannya. Hadeeh.. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Gerombolan monyet Uluwatu"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Tebing Uluwatu nan menawan"][/caption] Untungnya rasa kesal pada si monyet tertutupi dengan keindahan yang tersaji di Uluwatu. Melihat laut dengan deburan ombak yang indah dari atas tebing. Penutup jalan-jalan yang cukup menyenangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun