Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Lalu

15 Juni 2019   09:01 Diperbarui: 15 Juni 2019   09:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang radiasi atau disebut 'Cosmic Microwave Background Radiation (CMB)' yang tertangkap tersebut berasal dari kondisi alam semesta awal sekitar13,7 milyar tahun lalu. Saat itu alam semesta masih sangat muda, berukuran kecil, sangat panas, dan terisi dengan kabut plasma hydrogen dengan sebaran yang seragam. Belum ada benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi dan lain-lain yang tercipta.

*****

Dalam kehidupan sehari-hari, segala yang dilihat dan didengar di sekitar kita adalah masa lalu, bisa sehari lalu, sebulan lalu, bahkan beberapa tahun lalu. Namun ada juga yang hanya beberapa jam lalu, bahkan sepersekian detik lalu.

Ketita melihat foto-foto keluarga yang terpampang di dinding rumah, kita sedang melihat masa lalu keluarga. Ketika berkomunikasi dengan seseorang melalui video call, maka gambar yang kita lihat dan suara yang kita dengar adalah masa sekian detik atau sepersekian detik lalu, tergantung dari jarak dan kecepatan pengiriman informasinya.

Saat melihat TV atau mendengar radio, sejatinya kita pun sedang menerima informasi masa lalu. Ketika sedang duduk untuk merenungkan perjalanan hidup, maka gambaran object dan peristiwa masa lalu akan dihadirkan kembali dalam ingatan sebagai bagian data untuk evaluasi diri.

Jadi, kita sebagai mahkluk bumi dan juga mahkluk lainnya di luar tata surya selalu terikat dengan kisah sejarah perjalanan alam semesta raya ini. Masa lalu alam semesta selalu terekam untuk mengiringi dan menaungi perjalanan manusia.

Kita pun juga selalu merekam sejarah perjalanan diri sendiri melalui panca indera penglihatan, pendengaran dan perasaan, untuk kemudian disimpan rapi di memori otak, terutama otak bawah sadar. Saat dibutuhkan, dengan teknik mengingat yang baik, kita pun bisa menampilkan kembali file-file masa lalu kita.

Alam semesta ini adalah taburan informasi tentang masa lalu, yang akan selalu 'menyinari' dan menjadi latar belakang sejarah perjalanan hidup manusia. Kita adalah bagian dari alam semesta, dan sebagai konsekwensinya harus bisa berjalan selaras dengan alam.

Untuk itu, hidup berdamai dengan masa lalu adalah mutlak. Berdamai dengan masa lalu kita sendiri, keluarga, teman, bahkan orang lain yang tidak kita kenal adalah keharusan. 

Dengan demikian, perjalanan hidup kita dalam meniti masa depan akan seiring dan seharmoni dengan alam semesta ini. Imbalannya adalah kedamaian, kebahagiaan, dan keceriaan kita rasakan. Outputnya adalah selalu menebar sikap optimis dan kebaikan untuk sesama dan alam sekitar. Sekian.

Sumber : Astronomy

My Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun