Menyerap Karbon dan Menurunkan Emisi
Pohon menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan membantu menahan laju pemanasan global. Dalam konteks Indonesia yang rentan terhadap krisis iklim, penanaman pohon adalah bentuk mitigasi berbasis alam (nature-based solution) yang efektif.
Menjaga Air dan Tanah
Akar pohon membantu mencegah erosi, menyimpan air tanah, dan menyaring polutan. Pohon juga meningkatkan kelembaban udara dan menjaga kestabilan iklim mikro di sekitarnya.
Memulihkan Habitat dan Keanekaragaman Hayati
Seperti yang diperingatkan dalam Silent Spring, hilangnya keanekaragaman hayati adalah salah satu dampak paling nyata dari kerusakan lingkungan. Pohon-pohon yang ditanam menjadi rumah baru bagi burung, serangga, dan organisme tanah.
Simbol Rekonsiliasi Manusia dan Alam
Matoa, sebagai tanaman asli Nusantara, menjadi simbol kearifan lokal yang berpadu dengan semangat global. Dengan menanamnya, kita tidak hanya merestorasi ekosistem, tetapi juga merawat identitas ekologis bangsa.
Merawat Bumi adalah Tanggung Jawab Ilmiah dan Spiritual
Rachel Carson mengingatkan kita bahwa kerusakan alam bukanlah takdir, melainkan akibat dari keputusan yang diambil tanpa pertimbangan ekologis dan etis. Gerakan menanam pohon bukan sekadar aksi fisik, melainkan juga perwujudan kesadaran ilmiah dan spiritual---bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab kita bersama, baik sebagai warga dunia maupun sebagai makhluk beriman.
Gerakan sejuta pohon matoa harus kita maknai sebagai langkah kolektif untuk kembali membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Seperti yang ditulis Carson, "Kita tidak dapat memerintah alam kecuali kita tunduk pada hukumnya." Maka, Hari Bumi 2025 bukan hanya saat menanam benih di tanah, tetapi juga saat menanam kesadaran dalam hati.
"Merawat bumi bukanlah pilihan, tapi tanggung jawab. Seperti Carson, kita harus berani bersuara demi alam yang tak bisa lagi bersuara."
Selamat Hari Bumi 22 April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya