Mohon tunggu...
Gede AgusJuniarta
Gede AgusJuniarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tendik Undiksha

Hobi Fotografi, Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perangkap Keuangan Digital: Bahaya Impulsif Belanja Online

28 September 2023   18:30 Diperbarui: 28 September 2023   18:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Impulsif belanja online adalah perilaku di mana seseorang membuat pembelian tanpa pertimbangan yang matang, sering kali dipicu oleh faktor-faktor emosional atau penawaran promosi. Fenomena ini marak dalam era digital, tetapi memiliki beberapa dampak negatif:

  1. Boros: Impulsif buying dapat menghabiskan uang dengan cepat dan membuat seseorang semakin boros. Hal ini dapat mengganggu perencanaan keuangan yang matang.

  2. Kurangnya Pertimbangan: Pembelian impulsif seringkali dilakukan tanpa pertimbangan yang matang terkait kebutuhan atau nilai sebenarnya dari produk tersebut.

  3. Pengaruh Promosi: Penawaran diskon besar dan promosi online dapat menjadi pemicu utama impulsif buying. Konsumen cenderung terjebak oleh penawaran yang terlalu menggiurkan.

  4. Penggunaan Perangkat Mobile: Berbelanja online melalui perangkat mobile memungkinkan konsumen untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja, yang dapat meningkatkan perilaku impulsif.

  5. Kurangnya Literasi Keuangan: Kurangnya pemahaman tentang keuangan dapat membuat individu lebih rentan terhadap perilaku konsumtif.

Rekomendasi 

Bagaimana kita dapat menghindari perangkap ini?

Pertama, pertimbangkan kembali setiap pembelian secara cermat. Tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya diinginkan. Buatlah daftar belanja yang terencana sebelumnya dan tetapkan anggaran.

Kedua, berikan diri waktu untuk mempertimbangkan pembelian. Tidak ada yang salah dengan meninggalkan keranjang belanjaan selama beberapa hari sebelum benar-benar membeli. Ini memberi waktu untuk memikirkan apakah benar-benar membutuhkannya.

Ketiga, batasi aksesibilitas kartu kredit maupun dompet digital. Simpan informasi kartu kredit maupun dompet digital dengan hati-hati dan pertimbangkan untuk menghapusnya dari situs web toko online yang sering dikunjungi. Dengan cara ini, akan lebih berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun