Mohon tunggu...
Agus Jogja Training
Agus Jogja Training Mohon Tunggu... CEO Kelas Instruktur

Saya membangun platform kelasinstruktur.com sebagai media penghubung antara para trainer dan penyelenggara training atau peserta korporat, setiap orang punya kesempatan mencoba menjadi pengajar profesional, menambah jam terbang dan relasi dengan para profesional.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menabung Nggak Harus Punya Gaji Besar

1 September 2025   16:00 Diperbarui: 1 September 2025   14:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by olia danilevich: https://www.pexels.com/photo/black-calculator-beside-coins-and-notebook-5466785/ 

Tips Menabung Gampang, Bukan Cuma Buat yang Gajinya Gede


Menabung itu seperti mendaki gunung. Kelihatannya berat di awal, tapi kalau tahu jalurnya, kita akan sampai juga di puncak. Sering dengar kan, "Ah, menabung itu gampang kalau gajinya besar"? Padahal, menabung bukan soal seberapa besar pendapatan, tapi seberapa pintar kita mengatur pengeluaran kita. Apalagi di era sekarang, di mana pengeluaran bisa datang dari mana saja.

Kita semua punya tujuan menabung yang berbeda. Ada yang ingin punya dana darurat, beli rumah , atau sekadar bisa liburan tanpa utang. Apapun tujuannya, langkah pertama yang paling penting adalah memulai. Dan untungnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa kita terapkan langsung.

"Bayar Diri Sendiri" di Awal Bulan.


Begitu gaji masuk, langsung sisihkan sejumlah uang untuk tabungan, bahkan sebelum dipakai untuk keperluan lain. Anggap saja ini sebagai "gaji" untuk masa depan kita. Tidak harus memiliki nominal besar. Cukup 5% dari pendapatan, yang penting konsisten. Dengan cara ini, kita tidak perlu menunggu sisa uang di akhir bulan---yang biasanya tidak pernah ada.

Pisahkan Rekening Jadi Dua atau Lebih.


Satu rekening untuk gaji dan satu lagi khusus untuk menabung. Rekening tabungan ini sebaiknya tidak memiliki kartu ATM agar tidak mudah diambil. Kalau mau lebih canggih, bisa punya satu rekening lagi untuk dana darurat. Dengan begini, kita bisa melihat dengan jelas berapa uang yang harusnya dipakai untuk kebutuhan harian dan berapa yang harus disimpan. Nah, jadinya kita bisa lebih disiplin dan menghindari "kecolongan" dana tabungan.

Kurangi Pengeluaran "Nggak Sadar".


Pernah hitung berapa banyak uang yang kita habiskan untuk hal-hal kecil tapi sering? Beli kopi, makan siang di luar, atau biaya ongkir belanja online. Masing-masing mungkin tidak seberapa, tapi kalau digabungkan, jumlahnya bisa bikin kaget. Coba alokasikan anggaran mingguan untuk pengeluaran-pengeluaran ini. Misalnya, tentukan batas maksimal Rp100.000 per minggu. Kalau sudah habis, ya sudah. Cara ini melatih kita untuk lebih sadar dan bijak dalam mengeluarkan uang.

Manfaatkan Promo dan Diskon dengan Bijak.


Di era belanja online dan e-commerce seperti sekarang, promo dan diskon bertebaran di mana-mana. Kamu bisa memaksimalkan itu. Di satu sisi, bisa hemat, dan dii sisi lain, bisa membuat kita belanja hal yang tidak perlu. Gunakan promo hanya untuk barang-barang yang memang sudah masuk daftar kebutuhan. Jangan sampai karena tergiur diskon, kita malah membeli sesuatu yang tidak pernah kita butuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun