Sebagai rakyat kecil, saya tahu betul bagaimana cita-cita baik bisa terbentur sistem. Saya pernah ingin mengabdi sebagai guru, tapi langkah itu selalu tertahan oleh tembok birokrasi.Â
Pendidikan saya sudah S1, namun saat diangkat ASN pangkat saya hanya diakui setara lulusan SLTA, kondisi itu mengharuskan saya kembali ke meja administrasi dan meninggalkan profesi guru yang sudah puluhan tahun saya jalankan.Â
Seolah-olah pengabdian harus menunggu izin dari angka dan berkas. Padahal negara yang ingin maju semestinya memberi ruang bagi semangat, bukan hanya jabatan.
Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa perubahan tidak hanya butuh pemimpin yang kuat, tapi juga sistem yang mau berubah bersama. Ketegasan seorang presiden tidak akan banyak berarti bila birokrasi di bawahnya tetap gemar berputar-putar.Â
Saya percaya Prabowo memiliki ketulusan untuk rakyat kecil sebagaimana ia menunjukkan kepeduliannya terhadap penduduk Gaza, bahkan rela mengulurkan tangan di luar batas teritorial bangsanya. Tapi ketulusan, betapapun dalamnya, harus disertai mekanisme yang adil dan efisien agar manfaatnya benar-benar sampai ke bawah.
Kepemimpinan sejati, menurut saya, tidak diukur dari seberapa keras seseorang berbicara di podium, melainkan sejauh mana kata-katanya menjelma menjadi tindakan nyata dalam kehidupan rakyat. Ketegasan memang menggetarkan, tapi ketulusanlah yang menenangkan.
Selanjutnya barangkali, dalam perpaduan dua hal itulah kita menemukan harapan baru untuk bangsa ini.
Kini, ketika langkah-langkah besar mulai dijalankan, saya tidak menuntut kesempurnaan. Saya hanya berharap Prabowo menjadi pemimpin yang setia pada nuraninya. Karena jika seorang pemimpin berani jujur pada hati kecilnya, maka rakyat pun akan berani berharap lagi.
Selanjutnya mungkin, di sanalah cita-cita "negara kuat dan rakyat sejahtera" tidak lagi berhenti di spanduk dan slogan, tetapi menjadi perasaan yang benar-benar kita rasakan dalam hidup sehari-hari: di ruang makan, di sekolah, dan di jalan-jalan tempat rakyat kecil bekerja dengan diam-diam namun penuh harapan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI