Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hijau di Atas Dak: Dari Toren Pion Catur hingga Kebun Vertikal yang Memanen Air Hujan

15 Agustus 2025   14:47 Diperbarui: 17 Agustus 2025   20:29 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toren di atap rumah (Sumber: Dokumen Pribadi)

Menyebar ke Halaman Depan

Selanjutnya, saya menambahkan satu jalur pipa paralon ke bawah. Pipa ini saya pasang di bagian depan rumah. Jadi, ketika hujan tak turun, saya tinggal memutar keran, dan semua tanaman di bawah mendapatkan air dengan mudah.

Hasilnya, rumah saya jadi teduh dan asri. Dinding depan yang dulu polos kini teduh oleh tanaman, dan halaman selalu hijau. Tak heran, banyak tetangga memuji suasana rumah saya yang katanya "adem."

Ketika tanaman mulai tumbuh (Sumber: Google Street View)
Ketika tanaman mulai tumbuh (Sumber: Google Street View)

Perawatan: Tangga Monyet dan Rutinitas Mingguan

Untuk menjaga semua tetap berfungsi, saya membuat tangga monyet di depan rumah. Tangga ini memudahkan saya naik ke dak untuk trimming tanaman, membersihkan saluran pipa, dan memastikan air mengalir dengan baik. Rutinitas ini saya lakukan minimal seminggu sekali. Rasanya seperti merawat dua hal sekaligus: kebun kecil saya dan ketenangan visual rumah.

Tangga monyet untuk keperluan pemeliharaan dan trimming (Sumber: Dokumen Pribadi)
Tangga monyet untuk keperluan pemeliharaan dan trimming (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dampak Sosial yang Tak Terduga

Perubahan kecil ini ternyata membawa efek besar. Warga sekitar mulai tertarik bertanya bagaimana caranya membuat dak hijau seperti saya. Bahkan, berkat kepedulian terhadap lingkungan ini, saya dipercaya menjadi Seksi Lingkungan Hidup RW. Semua berawal dari keinginan sederhana menutupi toren yang mengganggu pemandangan.

Pelajaran dari Dak Hijau

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa panen air hujan tak selalu berarti kita harus punya sistem besar dan rumit. Memanfaatkan tetesan hujan yang langsung jatuh ke tanaman pun sudah menjadi langkah kecil untuk menghemat air bersih. Apalagi jika kelak toren saya benar-benar diisi dari sistem penampungan air hujan, maka ketergantungan pada air tanah bisa berkurang drastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun