Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Servis Kendaraan Sesuai Isi Kantong

8 September 2022   13:57 Diperbarui: 8 September 2022   14:51 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Servis Motor Pinggir Jalan.foto by:rizky p.

Siapa yang tak ingin kendaraannya selalu diservis di bengkel resmi? Tapi terkadang isi kantong sangat mempengaruhi pilihan untuk melalukan servis kendaraan roda dua, termasuk saya yang terkadang harus memaksa untuk menjatuhkan pilihan, memilih servis kendaraan roda dua saya yang sudah berumur 13 tahun itu di bengkel pinggir jalan daripada di bengkel resmi milik dealer.

Betapa tidak? Bengkaknya kebutuhan rumah tangga dan juga tidak naiknya gaji atau minimnya pemasukan menjadikan budget untuk servis kendaraan harus diperketat, yang biasanya servis kendaraan roda dua saya di dealer resmi atau bengkel resmi? Maka semenjak pagebluk Covid-19 menyerang negara wakanda, maka sayapun beralih ke bengkel di pinggir jalan.

Dimulai di awal tahun 2020, saya lupa di tanggal berapa dan bulan berapa, namun pastinya kejadiannya di hari Minggu pagi, ketika itu saya dan isteri pergi belanja ke Pajak Melati. Saya biasanya nungguin orang rumah belanja dan memang waktu itu masih pagebluk dan kita harus pakai masker, sarung tangan dan tidak boleh pegang ini-itu sembarangan di pajak.

Setelah selesai, kamipun pulang dari belanja dan tiba-tiba di jalan kendaraan mogok total, mesin sepeda motor saya tiba-tiba mati. Kucoba periksa minyak sepeda motor saya, masih full, kucoba stater, tak bisa juga, kupasang cagak dua, lalu ku engkol, tak hidup juga. Parah pikir saya.

Isteri juga sudah cemas, terlihat diwajahnya yang mulai memerah dan tak ada senyum lagi, maka saya putuskan untuk mendorong dan isteri pun mengikuti dari belakang. Kami perhatikan, tak satupun bengkel yang buka. Ya ialah, ini kan hari Minggu kata isteri saya, mana ada bengkel buka hari Minggu, kalaupun ada pasti bukanya setengah hari, gumamku lagi.

Akhirnya aku putuskan agar isteri pulang duluan, beruntung dipagi itu sudah ada becak, lalu aku stop dan isteripun pulang duluan membawa belanjaan, tinggallah aku sendirian dengan sepeda motorku yang mogok...

Lama aku berpikir, ini mau diapain? Sudah 13 tahun si hitam ini dengan setia menemaniku, kenapa mogok tak bilang-bilang? Ngambek yah? Yah, baru aku sadar, sudah ada setahun lebih tak diservis, alias tak diperhatikan, hanya digunakan terus jadi tumpangan kemana-mana, sementara roda dua juga butuh perhatian, butuh servis dan butuh penyegaran, saya lupa dan khilaf kalau dia bisa berkata-kata, maka dia akan menangis dan meronta-ronta, minta agar oli diganti dan butuh perhatian.

Lama saya berdiri, beruntung dipagi itu ada orang baik, seorang pemuda yang melihat saya dipinggir jalan sedang mencoba lagi mengengkol mesinnya, bertanya dengan ramah, "Mogok ya bang?" katanya.

"Ia lae", jawab saya..

"Wah ini hari Minggu bang, jarang ada buka bengkel, tapi Uwak saya punya bengkel disini, aku mau kesana, klo Abang mau disitu aja kita servis", tawarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun