Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Naturalisasi Penyebab Mandeknya Regenerasi

20 Januari 2022   13:01 Diperbarui: 21 Januari 2022   15:09 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naturalisasi, Cara Instant Rebut Gelar? sumber:bola.com

Ketika Italia menahbiskan dirinya jadi jawara Piala Eropa 2020 (2021) lalu, Roberto Mancini dan sekitar 59,55 juta penduduk Italia (sensus 2020) secara khusus berterimakasih pada tiga pemain naturalisasi yang diikutkan eks pelatih Manchester City saat berlaga di Piala Eropa edisi ke-16 itu. Tiga pemain naturalisasi yang menghantarkan Gli Azzuri meraih gelar keduanya itu, tidak asing lagi ditelinga penggemar sepakbola dunia, termasuk penggemar Italia tanah air.

Ada Jorginho, gelandang serba bisa milik Chelsea berumur 30 tahun ini tidak usah diragukan lagi kontribusinya selama membela panji Italia di gelangang internasional. Bermain spartan bak Legiun Romawi, pemain kelahiran Imbituba, Brazili ini membuktikan kesalahan Roberto Mancini yang sempat anti pemain naturalisasi.

Jorginho memaksa Mancini mengakui kontribusi pemain naturalisasi dalam meraih gelar Euro 2020 berkat kerja keras dan penampilan apiknya selama turnamen. Jorginho membuktikan kapasitasnya selama tujuh penampilan, mulai dari penyisihan grup hingga final.

Dan berkat penampilan luar biasanya, Jorginho mendapatkan penghargaan pemain terbaik Eropa edisi 2020/2021 dan bahkan digadang-gadang jadi pemain terbaik dunia, walau akhirnya dirampas oleh Leonel Messi secara kontroversial.

Lalu ada Emerson Palmieri, pemain yang muncul jadi penyelamat Italia di sektor yang ditinggalkan bek kiri utama Gli Azzuri, Leonardo Spinazzola usai mengalami cedera parah saat kontra Belgia. Emerson mampu menjawab kepercayaan Mancini menjaga sektor kiri hingga ke final dan meraih gelar. Pun Rafael Toloi yang juga memberikan kontribusi saat dimainkan Mancini.

Saat Spanyol jadi kampiun Euro 2008, publik La Furia Roja pasti tak akan melupakan jasa dari pemain naturalisasi bernama Marcoss Senna. Ya, pemain kelahiran dan besar di Brazil ini lebih memilih ganti paspor dan kewarganegaraan untuk mendapatkan kesempatan bermain di timnas Spanyol daripada tidak mendapatkan tempat di timnas Brazil. Keputusan tepat, Marcoss Senna adalah motor lini tengah bahu membahu dengan Andreas Iniesta dan Xavi Hernandes, Cesc Fabregas dan Xabi Alonso.

Yang paling fenomenal tentunya perjalanan Perancis di World Cup 1998 serta Euro Cup 2000 plus World Cup 2018 bermodalkan para imigran yang mengisi skuad inti Ayam Jantan. Keputusan PSSI-nya Perancis, FFF yang membuat banyak akademi sepakbola pada 1972 serta membuka pintu untuk para imigran dari bekas negara jajahan mereka setelah Perang Dunia kedua membuahkan hasil. Perancis yang mengalami krisis di dunia olahraga, kembali jadi raksasa sepakbola dunia berkat pemain-pemain berdarah imigran yang diregenerasi dengan baik sampai sekarang.

Butuhkah Indonesia Pemain Naturalisasi?

Lantas apakah timnas Garuda butuh pemain naturalisasi? Sangat miris dan terkesan lucu rasanya ketika membaca berita Shin Tae-yong, pelatih timnas sekarang telah menyodorkan empat nama pemain yang akan dinaturalisasi oleh PSSI. Bagaimana tidak lucu dan miris? Apakah memang Indonesia kekurangan pemain sepakbola? Apakah PSSI kewalahan untuk me-regenerasi bibit-bibit pemain Indonesia untuk menjadi pemain timnas?

Apa urgensinya menambah pemain naturalisasi? Bagaimana dengan nasib pemain-pemain muda kita yang bercita-cita untuk berseragam timnas Indonesia? Apakah PSSI tidak memperhitungkan dengan baik? Berapa orang pemain muda kita terkubur cita-citanya membela Timnas kala PSSI menaturalisasi pemain-pemain yang bukan orang Indonesia asli?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun