Mohon tunggu...
Agus TriLaksono
Agus TriLaksono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 3 Pringapus

yang saya tulis disini adalah pengimajinasian peristiwa dari perjalanan hidup dan orang-orang baik di sekitar saya....melalui cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tikus Kantor

1 November 2022   13:55 Diperbarui: 1 November 2022   16:05 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maya, dasar tikus kantor kamu ya?" teriak salah satu karyawan. Sontak teriakan itu membuat semua karyawan terarah pada Maya. Tatapan semua mata tertuju padanya, menuduh. Maya yang sendirian dia hanya bisa menyangkal tuduhan semampunya.

Kejadian itu pun diketahui Hadi, tanpa berkata banyak Hadi mengajak karyawan yang menuduh Maya ke ruang server cctv. Jam, menit, detik mata mereka mengawasi minitor rekaman cctv. Semua nampak tegang dan berharap dugaan mereka benar adanya. Akhirnya semua terjawab, ternyata benar apa adanya yang mengambil uang mereka adalah tikus kantor. Tikus itu mengambil satu-persatu uang yang tergeletak di atas meja. Kejadiaannya saat semua karyawan sudah pulang. Hewan tikus itu mengambil lembar demi lembar saat malam hari dibawa ke sarangnya.

Melihat kenyataan itu, karyawan yang tadi menuduh pun meminta maaf dan bersegera mencari sarang tikus. Benar saja setelah dibantu semua karyawan, akhirnya uang itu ditemukan di dalam sarang tikus. Walau tidak semuanya kembali, setidaknya tuduhan pencuri pada Maya telah gugur. Benar hewan tikus kantor adanya sang pencuri.

Maya pun bersyukur, tuduhan itu salah. Sementara itu, Hadi pun merasa lega karena kegaduhan hari ini telah selesai. 

"Pak Robet, pokoknya beres untuk proyek kita. Yang penting semua aman, masalah kantor gampang, masalah nominal itu bisa diatur angkanya. Saya pastikan semua aman," terang Hadi pada mitra yang akan bekerja sama dengannya.

"Ayo sayang, kamu mau belanja apa? aku temani, hari ini aku menang besar," ajak Hadi pada kekasihnya. 

Maya pun tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun