Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ras Unggul: Sebuah Pemikiran Utopia di Perang Dunia dan Piala Dunia

28 November 2022   22:56 Diperbarui: 29 November 2022   16:04 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesebelasan Nazi Jerman saat Piala Dunia ke-3 di Prancis pada 1938. Sumber: National Geographic Indonesia

Sabtu, 20 April 1889 di Austria lahir seorang bayi mungil. Ayahnya bekas pegawai bea cukai--laki-laki keras gampang marah--menamai anak tersebut Adolf Hitler. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Wanita lembut yang menyayangi anak-anaknya.

 Sebelas tahun kemudian bayi tersebut ditinggal oleh orangtuanya. Dia yatim piatu beserta lima saudara lainnya. 

 Pada umur 16 tahun, anak muda biasa saja ini mengembara di Wina. Dia bercita-cita mewujudkan mimpinya: menjadi pelukis. Namun sayang, saat tes gambar untuk masuk Akademi Seni Murni Wina hasilnya kurang memuaskan. Dia ditolak. 

----


Harapan untuk menjadi seniman seolah tertutup. Namun dia tetap berada di Wina selama lima tahun.

Untuk menyambung hidup dia tidur di penginapan umum. Bekerja serabutan: mengangkut koper di stasiun kereta, menyekop salju dan membuat poster iklan.

Terkadang dia melukis untuk kartu pos, walau hasilnya tidak istimewa. Biasa saja.

Dia sering keluyuran dengan jas hitam usang hasil pemberian seorang Yahudi Hongaria bernama Neumann. Hitler pada dasarnya pemalas. Pemuda aneh yang gampang marah. Garis besarnya dia labil. Bisa jadi kebiasaan ayahnya yang gampang emosi mempengaruhi sifatnya.

Dibalik segala keanehan tentangnya, dia pembaca yang baik. Penikmat buku. Perpustakaan umum menjadi tempat yang paling sering dia kunjungi. Dirinya betah berjam-jam menekuni bacaan. Hitler sedang berproses menjadi Hitler.


Dia membaca banyak hal. Dia tahu banyak hal. Dia pada akhirnya melihat dunia dengan sudut pandang lain: Superioritas Ras Manusia. Dia mengagumi itu. Dengan memupuk kebencian ras lainnya. Setidaknya untuk disalahkan.

Lahirnya Nazi

Pada 1913 dia pindah ke Jerman, Muenchen. Satu tahun kemudian pecah Perang Dunia I. Dia masuk menjadi tentara Jerman. Bukan Austria. Dirinya seolah menikmati perang. Ada gairah tentang perang.

Dalam ketentaraan dia bertugas sebagai penyampai pesan. Tugasnya lari ke sana-ke mari untuk menyampaikan pesan. Dan dia menikmati itu. 

Pernah dia buta sementara akibat gas, saat menjalankan tugas. Karena keberaniannya dirinya mendapat lencana Salib Besi. Lagi-lagi perwira Yahudi yang merekomendasikan perolehan lencana tersebut.

Perang Dunia I berakhir pada 1918. Jerman kalah. Jerman harus menandatangai Perjanjian Versailles. Wilayah Jerman diiris-iris seperti sosis. Kondisi ekonomi Jerman porak poranda. Pengangguran merajalela. Banyak orang marah tentang kondisi ekonomi Jerman yang tidak jelas. Termasuk Hitler.

Hitler banting setir. Dia tinggalkan tentara. Mulailah dirinya menjadi petualang politik. Awalnya dia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman (Deutsche Arbeiterpartei). Parti gurem di Jerman--sangat kecil. Sangat menyedihkan.

Partai yang tidak punya banyak massa. Tapi cukup berani dan bernyali. Seolah partai tersebut hanya bermodal nekat dan kemarahan. Lalu partai tersebut berganti nama menjadi NSDAP (Partai Pekerja Jerman Nasional Sosialis).

Namanya sangat menyesatkan, karena partai NSDAP bukan partai nasional ataupun sosialis. Dan namanya terlalu panjang. Kurang nyaman untuk disebutkan. 

Untuk itu nama tersebut diganti menjadi NAZI--Nationalsozialismus. Ringkas, singkat dan beraroma kemarahan berbumbu teror.

Mein Kamp

Pada 8 November 1923, Hitler mencetuskan pemberontakan untuk merebut kekuasaan. Dia memimpin pemberontakan massa ke pusat kota dengan sembrono. Ugal-ugalan tanpa perhitungan. Polisi menembaki, sehingga kerumunan bubar. Revolusinya berakhir saat itu juga.

Hitler ditangkap dan diadili. Divonis lima tahun penjara. Dari penjara Hitler menulis idenya tentang bagaimana menangani sebuah negara yang bernama Jerman. Mein Kamp (perjuanganku) akhirnya lahir.

Mein Kamp seperti buku curhat emosional. Isinya kemarahan Hitler. Hitler menuangkan idenya tentang sebuah ras unggul. Jerman babak belur karena pemimpinya bukan dari ras unggul. 

Maka dibutuhkan upaya pemurnia ras, agar Jerman bisa sekuat zaman dulu. Era paling ideal menurut Hitler. Itu inti pemikiran Hitler.

Ras unggul tersebut adalah ras Arya, Eropa Utara. Khususnya bangsa Jerman. Cirinya: berambut pirang, mata biru, dan jangkung. Ras mulia ini harus secepatnya mengambil kendali atas Jerman.

Baginya ini sudah semacam takdir. Dia membaca on the origin of species karya Darwin. Yang kuat akan lestari yang lemah akan punah. Secara serampangan Hitler mengambil ide Darwin tentang perjuangan species tersebut. Tanpa dikunyah. Pokoknya langsung telan. 

Baginya orang lapar tidak usah berpikir tentang makanan yang sudah tersaji. Makan saja. Sesederhana itu. Itulah pokok dasar ras unggul ciptaan Hitler.

Hitler membenci Demokrasi, Komunisme dan juga Sosialisme. Apa pun yang ingin di benci Hitler maka dia membencinya. Tidak perlu alasan untuk sebuah kebencian. Begitulah Hitler berpikir.

Pada 1929, ekonomi Jerman babak belur. Depresi ekonomi memberi kesempatan Hitler untuk berulah. Toko-toko, pabrik banyak gulung tikar. Banyak orang stres tidak ada pekerjaan dan uang. Dan tidak ada makanan. 

Situasi sempurna untuk tumbuh kembangnya revolusi sosial. Itu kesempatan manis untuk Hitler. Dia jago provokasi.

Dia mulai berpidato. Dengan esensi omong kosong. Pidato-pidatonya yang penuh amarah dan menyalahkan pemerintah disepakati banyak orang yang sama-sam kecewa. Tidak perlu alasan logis untuk sebuah kekecewaan.

Hitler benar-benar membangkitkan amarah dan juga harapan orang Jerman. Lambat laun popularitas Hitler dengan Nazinya melesat. Pada 1932, Nazi menjadi partai terbesar di Jerman dan layak memerintah. Pada 1933 Hitler ditunjuk menjadi kanselir.

Mulailah Hitler menampilkan sisi gilanya. Dia hanya menginginkan kepemimpinan diktator. Orang yang mendukung demokrasi dihabisi. 

Tidak hanya itu, orang komunis, Yahudi dan orang-orang yang tidak disukai Hitler pelan namun basti dibasmi. Seperti belalang yang disemprot insektisida. Mein kamp menjadi kitab operasional bertindak Hitler dan NAZInya.

Teror dan kengerian mewarnai kehidupan di Jerman. Anehnya banyak orang Jerman rupanya puas dengan Hitler. Mereka tidak peduli walau nantinya kehilangan kebebasan. 

Di bawah Hitler, pengangguran berakhir. Semua orang mendapat pekerjaan. Bagi mereka di era Hitler mereka tak mendapat kebebasan dari kelaparan. Itu intinya.

Pemuja Ras Arya

Hitler adalah maniak. Melihat masyarakat hanya sekilas dan menganggap hanya yang super yang layak hidup. Yang lain boleh disingkirkan. Dihilangkan dari mesin kompetisi alam. 

Bagi Hitler tindakan pembersihan etnis adalah mekanisme seleksi alam juga. Tak ada salahnya. Dan baginya itu legal.

Hitler secara terang-terangan mengolok-olok ras non Arya. Di tingkatan paling dasar ada kera, kemudian ras kulit berwarna, ras Eropa non-Arya. Dan yang tertinggi adalah ras Arya. Ras super yang layak menjadi pemimpin dunia dan ras istimewa yang harus lestari.

Hitler juga membuat proyek kekaisaran seribu tahun. Mengawinkan manusia ras Arya untuk menghasilkan keturunan super. Proyek gila yang akhirnya gagal berantakan.

Ras Arya di Piala Dunia

Apa yang akan terjadi jika Hitler duduk di bangku penonton saat pertandingan Jerman melawan Jepang? Saat Jepang bisa mengalahkan Jerman dengan skor 1-2. Ras Arya melawan Ras Asiatic-Mongoloid.

Pastinya dia akan kecewa saat ras yang diunggulkan dipecundangi ras dari spesies kulit berwarna yang baginya bukan ras unggul. Ras pinggiran yang seharusnya kalah.

Kita bersepakat bahwa masalah sentimen ras di dunia olahraga, atau apa pun harus dibuang. Karena tidak sesuai dengan nilai moralitas yang dikembangkan spesies sapiens untuk kesejahteraan bersama. Kemulian semua. 

Homo Sapiens, artinya Manusia Bijaksana. Sebuah nama yang harusnya memikul beban moralitas.

Era kompetisi sudah harusnya punah, dan berganti menjadi era kolaborasi. Kerjasama saling melengkapi. Yang membedakan spesies sapiens adalah tampilan fisik belaka. 

Dan setiap ras punya keunggulan yang bisa saling mengisi satu sama lain. Rantai energi di ekosistem bumi adalah kerja kelompok dari semua unsur yang ada.

Hitler terlalu dangkal memahami perjuangan untuk hidup hanya sekadar pembersihan satu kelompok terhadap kelompok lainnya. Kedangkalan bermotif politis untuk menggapai satu tujuan: Kekuasaan!

Pada 29 April 1945 Hitler menikah dengan Eva Braun. Pada 30 April 1945--sehari kemudian--Hitler bunuh diri dengan menembak kepalanya. Eva Braun mengikuti dengan menenggak sianida. Pelopor ras unggul telah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun