Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerajaan Poyais: Kisah Penipuan Paling Epik Sepanjang Zaman

18 November 2022   11:05 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:40 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         Lukisan laguna Sungai Hitam, pelabuhan di Kerajaan Poyais dengan kesibukannya. Sumber: Wikimedia Commons

Pada Desember 1822, kapal Honduras Packet berangkat dari London menuju Kerajaan Poyais yang terletak di Amerika Tengah, Nicaragua. Kapal koloni pertama tersebut membawa 70 orang calon penghuni baru Kerajaan Poyais.

Semua orang dalam kapal merasa senang. Kelewat senang. Ada kegembiraan yang meluap, seolah mereka lega bisa keluar dari tempat pengap, London.

Mereka memimpikan hidup di sebuah negara dengan iklim tropis yang hangat. Tanah subur. Sungai yang pasirnya mengandung emas. Kota yang indah dengan bangunan bergaya Eropa. Gambaran kehidupan yang sempurna saat memutuskan untuk meninggalkan London dan menjual semua properti yang mereka punya.

Ya, Poyais bak negeri dongeng. Sebuah negeri impian bagi mereka.

------

Setelah mengarungi lautan selama dua bulan. Dengan berjuta impian pastinya. Asa sudah di depan mata. Pada Februari 1823 kapal yang membawa mereka berlabuh di laguna Sungai Hitam. Pintu masuk ke ibu kota Kerajaan Poyais, St Joseph.

Sesuai peta yang dijadikan patokan, laguna tersebut, menurut keterangan, adalah pelabuhan dagang kerajaan Poyais. Keterangannya: ramai penuh aktivitas bongkar muat barang.

Betapa terkejutnya mereka. Penglihatan mereka mengatakan lain. Tidak ada aktivitas perdagangan, tidak ada kesibukan dari aktivitas manusia yang menandakan tempat tersebut layak disebut pelabuhan. Siang hari, hanya burung camar yang tampak. Dan sore menjelang malam segerombol kelelawar beterbangan keluar dari hutan.

Tempat tersebut lebih tepatnya adalah sarang nyamuk. Mereka mengira, mereka tersesat. Namun setelah diteliti lebih lanjut. Mereka berada di tempat yang tepat. Mulut Sungai hitam. Ya, mulut Sungai Hitam.

Mereka masih menunggu sambutan dari pihak Poyais. Kapten Hedgcock menembakkan meriam. sebagai tanda kehadiran mereka. Hanya sekawanan burung yang terkejut. Sehari dua hari mereka menunggu. Dan tidak ada geliat peradaban yang tampak. Hanya hutan belantara yang membentang di sekeliling mereka. Setelah berminggu-minggu tidak ada sambutan dari perwakilan Poyais sebagaimana yang dijanjikan. Mereka menyadari ada yang salah dari pelayaran mereka.

Keadaan semakin runyam saat koloni kedua datang. Kapal Kennersley Castle berlabuh membawa 200-an orang. Keadaan semakin menegangkan. Semakin memburuk. Mulai muncul perselisihan dan kecemasan.

Ditambah tidak adanya akomodasi yang mendukung untuk bertahan hidup di alam liar. Kondisi semakin memprihatinkan. Saat musim hujan tiba, ditambah kekurangan makanan. Banyak orang yang jatuh sakit, disusul kematian menjemput. Ada juga yang bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Tidak terjadi apa-apa di Poyais. Karena sesungguhnya Kerajaan Poyais, negara muda, tersebut tidak ada. Benar-benar tidak ada. Dan tidak pernah ada. Itu hanya kerajaan fiktif di brosur, yang dijual untuk menarik investor di London.

Cara penipuan yang masuk kategori sangat epic. Cukup brillian saat itu. Bisa jadi untuk saat ini juga.

Cara Kerja Penipuan

 

Dialah Gregor MacGregor. Pangeran Kerajaan Poyais. Orang di balik kerajaan semu bernama Poyais. Dia tidak punya empati untuk merasakan bagaimana menjadi korban. Tapi dirinya tahu bagaimana menipu orang. Orang cerdas, brillian berhati culas.

Dia mengiklankan di Times surat kabar berpengaruh di Inggris. Sebuah investasi paling menggiurkan di Kerajaan Poyais--sebuah negara muda menjanjikan--untuk investor di London. Untuk meyakinkan calon investor, MacGregor membuka kantor perwakilan Kerajaan Poyais di London dan Edinburgh.

Semua gambaran tentang Poyais juga bisa dilihat melalui buku rekaan yang dia buat: Sketch of the Mosquito Shore. Buku bersampul kulit yang menakjubkan.

Buku tersebut menjelaskan tentang sebuah Kerajaan dengan kota yang indah, pelabuhan yang sibuk dan tata kota yang menawan. Pasir sungainya mengandung emas. Bongkahan kecil bisa didapat tanpa susah payah. Hanya mengayak saja.

Iklimnya bisa menumbuhkan tanaman pangan 3 kali setahun. Tanpa usaha banyak, akan menjadikan bertani sebagai usaha yang banyak menghasilkan uang. Untuk semakin meyakinkan investor MacGregor juga mencetak uang Poyais, dari Bank Of Poyais. Di halaman awal ada potret dirinya yang gagah sebagai Pangeran Kerajaan Poyais.

Biografinya penuh kebanggan. Dia adalah bangsawan Skotlandia, Veteran tentara Inggris yang mengabdi dalam Resimen Darat ke-57 yang sangat tersohor. Dirinya juga diangkat sebagai Ksatria Orde Kristus oleh Portugal, menjadi jenderal di Venezuela dan juga kepala klan Gregor. Tidak ada cacat dari semua yang dia tulis. Dia juga membangun lingkaran pertemanan dengan orang-orang terpandang di London. Dari penglihatan sekilas MacGregor terlihat berkelas, berpendidikan dan elegan.

Dan saat mengiklankan tentang sebuah negara Poyais yang membutuhkan investor, serta mengundang orang-orang untuk tinggal di sana dengan membeli properti Poyais. Dirinya mendapat kepercayaan sepenuhnya dari siapa saja yang membaca biografi dari buku fiktif tentang Kerajaan Poyais.

Dia mendapatkan banyak keuntungan dari pembelian tanah, penukaran uang Poyais dan juga dari perbankkan yang tertarik menanamkan modal di Poyais. Tidak ada yang meragukan tentang kerajaan paling fiktif tersebut. Tidak ada. Bahkan perbankan di London terjerat kerajaan fiktifnya. Apalagi orang awam.

Sampai akhirnya. Kapal dari Belize menyelamatkan orang-orang yang merana di Laguna Sungai Hitam. Dan pada akhirnya dengan susah payah dari 270 orang, yang selamat hanya 50-an orang. Gregor MacGregor mengira orang-orang tersebut tidak akan bisa kembali lagi ke London. Bisa jadi kematian akan menghapus cerita mereka. Namun, jalannya cerita berkata lain.

Merekalah yang pada akhirnya membongkar sebuah penipuan paling memukau, tentang sebuah kerajaan. Sebuah negara paling palsu sepanjang sejarah.

Strategi Penipuan

Jika diukur pakai skala derajat penipuan, maka apa yang dilakukan oleh MacGregor terbilang kelas berat.  Penipu-penipu yang lain terlihat kecil. Sangat receh. Bukan hanya orang awam yang termakan umpannya namun banyak kalangan atas juga kena. Bahkan institusi perbankkan. Maka yang dapat dipelajari atau mengamati polanya dari kasus kerajaan fiktif ini adalah:

 

Pertama, pelakunya orang penting. Pelaku mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang penting. Atau setidaknya populer di masyarakat. Dengan membuat riwayat hidup penuh gemerlap prestasi, berasal dari keturunan terpandang. Dan itu semua palsu. Kalau ditelusuri ke belakang biasanya ditemui sebuah kehidupan hitam kelam penuh penderitaan. Kemampuan bergaul di kalangan atas kuat. Hal ini sebagai upaya meyakinkan banyak pihak.

 

Kedua, tidak ada alasan untuk menolak ajakannya. Tawaran tentang investasi yang sangat menggiurkan seolah akan menyalahkan diri sendiri kalau tidak ambil bagian. Bayangan sempurna untuk menikmati hidup seolah terpampang di depan mata.

 

Ketiga, iklannya secara besar-besaran di media ternama. Untuk menarik massa yang dilakukan adalah menggandeng media besar dan berbagai wawancara untuk menguatkan penipuannya. Sehingga orang yang melihat akan punya keyakinan "mustahil dia berbohong".

Pola kerja penipuannnya sederhananya semacam itu. Tapi mengena. Jika saat ini menemukan model penipuan semacam itu, siapa pun yang mengajak--lebih hati-hati kalau itu orang terkenal--bisa jadi tokoh masyarakat dan menimbulkan keinginan kuat untuk ikut karena berbagai kemudahan dan iming-iming menikmati hidup.

Maka berhentilah menghayal. Anda harus menyalakan mode logika ke diri Anda. Jika tidak dilakukan Anda kena bujuk rayu dari sebuah iklan yang masuk ke dalam otak bawah sadar. Itu investasi buruk dan terkutuk. Biasanya begitu.

Bukankah kasus penipuan akhir-akhir ini yang melibatkan tokoh publik tidak jauh beda dengan model gaya MacGregor. Pendukung fanatik akan bersuara keras "Mustahil dia berbohong". Tapi itulah kebohongan.

Bagaimana nasib MacGregor selanjutnya? Pada 1823 dia lari ke Prancis melakukan penipuan ulang. Pada 1827 dia ditangkap, dipenjara di London. Tapi tidak lama, karena dirinya punya koneksi. Pada 1839 dirinya kehabisan uang dan meminta naturalisasi ke pemerintah Venezuela. Permohonannya dikabulkan. Sampai dia meninggal disana pada usia 59 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun