Merekalah yang pada akhirnya membongkar sebuah penipuan paling memukau, tentang sebuah kerajaan. Sebuah negara paling palsu sepanjang sejarah.
Strategi Penipuan
Jika diukur pakai skala derajat penipuan, maka apa yang dilakukan oleh MacGregor terbilang kelas berat. Â Penipu-penipu yang lain terlihat kecil. Sangat receh. Bukan hanya orang awam yang termakan umpannya namun banyak kalangan atas juga kena. Bahkan institusi perbankkan. Maka yang dapat dipelajari atau mengamati polanya dari kasus kerajaan fiktif ini adalah:
Â
Pertama, pelakunya orang penting. Pelaku mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang penting. Atau setidaknya populer di masyarakat. Dengan membuat riwayat hidup penuh gemerlap prestasi, berasal dari keturunan terpandang. Dan itu semua palsu. Kalau ditelusuri ke belakang biasanya ditemui sebuah kehidupan hitam kelam penuh penderitaan. Kemampuan bergaul di kalangan atas kuat. Hal ini sebagai upaya meyakinkan banyak pihak.
Â
Kedua, tidak ada alasan untuk menolak ajakannya. Tawaran tentang investasi yang sangat menggiurkan seolah akan menyalahkan diri sendiri kalau tidak ambil bagian. Bayangan sempurna untuk menikmati hidup seolah terpampang di depan mata.
Â
Ketiga, iklannya secara besar-besaran di media ternama. Untuk menarik massa yang dilakukan adalah menggandeng media besar dan berbagai wawancara untuk menguatkan penipuannya. Sehingga orang yang melihat akan punya keyakinan "mustahil dia berbohong".
Pola kerja penipuannnya sederhananya semacam itu. Tapi mengena. Jika saat ini menemukan model penipuan semacam itu, siapa pun yang mengajak--lebih hati-hati kalau itu orang terkenal--bisa jadi tokoh masyarakat dan menimbulkan keinginan kuat untuk ikut karena berbagai kemudahan dan iming-iming menikmati hidup.
Maka berhentilah menghayal. Anda harus menyalakan mode logika ke diri Anda. Jika tidak dilakukan Anda kena bujuk rayu dari sebuah iklan yang masuk ke dalam otak bawah sadar. Itu investasi buruk dan terkutuk. Biasanya begitu.