Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mandalika: Memanen Rupiah dari Wisata Deburan Ombak dan Raungan Knalpot MotoGP

1 Desember 2021   11:22 Diperbarui: 1 Desember 2021   12:01 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP 2022 (gambar:Kompas.com)

Cap Tangan Valentino Rossi

Di tengah hantaman pandemi Covid-19--yang memukul KO sektor wisata--munculnya ajang balap motor Superbike dan MotoGP  ibarat alat ungkit perbaikan ekonomi. Ekonomi Nasional yang sempat terpuruk, kembali menggeliat dengan hajatan Internasional yang megah.

Secara umum DSP Mandalika yang dalam hal ini "rising star"nya adalah Sirkuit Mandalika harus memanfaatkan momentum, memperkenalkan Indonesia secara umum dan pariwisata Lombok secara khusus. Jika ditempat lain, setelah nonton balapan langsung pulang; maka DSP Mandalika harus mampu mengajak penonton untuk menikmati wisata lainnya di sekitaran Sirkuit. 

Harus disediakan paket tour untuk menarik para penonton supaya berlama-lama tinggal di Lombok. Upaya terobosan harus dilakukan agar daya tarik DSP Mandalika semakin ikonik.

Misal, penggemar Valentino Rossi di Indonesia sangat besar, bisa jutaan pengemar. Namun setelah Indonesia punya sirkuit yang bertaraf Internasional, sang idola menyatakan sudah lepas helm, alias pensiun dari dunia kebut-kebutan. Untuk menjaga keterhubungan antara sirkuit Mandalika dan para pecinta dunia otomotif alangkah baiknya jika DSP Mandalika membuat cap tangan Valentino Rossi yang ditempatkan di sudut tertentu di Mandalika. 

Ini mungkin sepele dan sederhana untuk saat ini, tapi sensasi cap tangan dari sang idola yang ditempatkan di Mandalika akan sangat berarti bagi para penggemar Dunia Otomotif. Karena hakekatnya setiap orang suka dengan romantisme.

Cap tangan tersebut harus mudah diakses oleh semua orang. Tangan pengunjung bisa ditempelkan langsung ke cap tangan sang legenda. Misal di bawah cap tangan tersebut tertulis "tempelkan tanganmu, aku juga saudaramu" Pastinya banyak yang akan menyentuh cap tangan tersebut. Agar awet, bisa di buat dari batu atau perunggu. 

Mandalika memang tidak lagi bisa menghadirkan Rossi di lintasan balap, tapi keberadaan cap tangan itu sudah memberi satu tanda kehadiran. Satu tahun, dua tahun dua puluh tahun kemudian cap tangan tersebut bisa menjadi pelipur kangen penggemarnya. Ini adalah salah satu cara memberi kesan mendalam saat datang ke Mandalika.

Pemberdayaan Masyarakat

Keberadaan sirkuit Mandalika bisa menjadi promosi kuat ke dunia Internasional, menjadi sport tourism bagi Indonesia. Jelas potensi ekonominya sangat besar. Potensi ekonomi yang besar harus mampu menyejahterakan masyarakat sekitar. Jangan sampai masyarakat yang menjadi pemilik lingkungan sosial budaya menjadi penonton. 

Jika dibiarkan lama kelamaan akan tersingkir, kalah saing dengan pendatang luar daerah yang punya sumber daya modal besar. Untuk itulah pemerintah harus hadir, menjadi pelindung, memberikan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat agar turut menikmati cipratan rupiah yang bernilai fantastis. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah dalam hal ini DSP Mandalika, untuk menyiapkan masyarakat menjadi bagian dari industri wisata:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun