Mohon tunggu...
Agus Samsudrajat S
Agus Samsudrajat S Mohon Tunggu... Dosen - Membuat Tapak Jejak Dengan Berpijak Secara Bijak Dimanapun Kaki Beranjak. http://agus34drajat.wordpress.com/

Public Health, Epidemiologi, Kebijakan Kesehatan @Wilayah Timur Khatulistiwa Tapal Batas Indonesia-Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal Basis Data Sebelum Kebijakan "New Normal"

31 Mei 2020   19:10 Diperbarui: 8 Juni 2020   13:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber data Covid 19 per 30 mei 2020 via covid19.go.id

Perubahan atau inkonsistensi data menggunakan kategori tingkatan warna yang sama untuk kategori zona daerah di infografis data Covid-19 menjadi bukti pemerintah mulai mengubah data atau menggunakan konsep rekayasa data dengan membuat kategori baru tingkatan zona (hijau terendah dan merah tertinggi) di daerah. Dimana Zona itu menjadi dasar ditetapkanya "new normal". Berikut gambar perubahan kategori zona dalam waktu data covid 19 31 maret- data covid 19 per 30 april 2020 dan data 30 mei 2020.

Data Covid 19 per 30 April 2020 via covid19.go.id
Data Covid 19 per 30 April 2020 via covid19.go.id
Data Covid-19 per 31 maret 2020 Covid19.go.id
Data Covid-19 per 31 maret 2020 Covid19.go.id
Lalu yang menarik dan membuat penasaran kita adalah apakah Provinsi dan Kabupaten juga akan mengikuti pola perubahan zona nasional tersebut atau punya pola kategori sendiri.

 Semoga bulan depan Pemerintah tidak tiba-tiba mengubah kriteria semua provinsi jadi zona hijau semua, sebagaimana perjalanan data 3 bulan selama ini yang telah merakayasa kriteria zona meskipun angka terus bertambah.

Rekayasa itu cenderung terlihat mengarahkan untuk semakin menurunkan tingkat status kedaruratan daerah meskipun kasus baru positif dan kematian perhari terus bertambah. Dengan kata lain semakin mengarahkan untuk menganggap aman (normal) meskipun kasus bertambah terus. Mungkin ini definisi "New Normal" jika ditinjau dari sisi data.

Sebelumnya bukti infografis di laman resmi gugus tugas nasional covid19.go.id per 30 maret-April 2020 disebut Zona hijau (terendah) jika tidak ada kasus konfirmasi positif Covid 19, Zona kuning 1-5 kasus, dan zona tertinggi warna merah  jika kasus lebih dari 50 kasus (>50), tapi ketika 30 mei 2020 infografis sudah berubah dan menunjukan warna hijau jika kasus Covid 19 diantara 1-100 kasus dan masuk jadi zona merah (tertinggi) jika kasus mencapai >2000 (lebih dari dua ribu).

Tapi menariknya ketika kita lihat kategori zona dilayah data Kementerian Kesehatan ternyata juga tidak sama dengan kategori zona yang ada dilaman covid19.go.id. Meskipun data itu dalam waktu yang sama (30 mei 2020) dan sama-sama lembaga negara tingkat nasional yang punya kuasa dibidang kesehatan dan Covid 19. Terlihat dalam infografis yang dipublikasikan via Instagram dengan akun Pusdatin Kemkes (gambar 1 diatas) terlihat zona merah tertinggi jika mencapai 1000 lebih (>1000) kasus konfirmasi positif. 

Infografis Covid 19 via Instagram Pusdatin Kemkes 30 mei 2020
Infografis Covid 19 via Instagram Pusdatin Kemkes 30 mei 2020
Artinya daerah yang sebelumnya (Maret-April) digambarkan sebagai kategori zona merah (tertinggi), akhirnya bisa berubah menjadi kategori zona hijau (terendah) yang sering dikategorikan sebagai zona aman karena ternyata kriteria zona dan warna sebagaimana yang tergambar dalam infografis 30 mei 2020 di laman covid19.go.id semakin dinaikan/dibesarkan angkanya 40 kali lipat. Meskipun secara kumulatif dan kurva epidemiologi kasus menunjukan pola yang belum stabil menurun, bahkan cenderung stabil memuncak.

Semoga beberapa kelebihan dan kekurangan celah data yang ada dan terpublikasi dilaman resmi pemerintah tersebut bisa menjadi bahan kajian, evaluasi, perhatian dan tanggung jawab kita memperbaiki kualitas data. Hal ini juga menjadi fokus pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas data yang akan digunakan sebagai bahan pembuat kebijakan/keputusan baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri. Sebagaimana tujuan akhir dari sebuah rekayasa data dan kebijakan rekayasa sosial yang populer dengan nama "new normal".  Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun