Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Riwehnya Mudik Demi Menjalin Silaturahmi di Masa Pandemi

14 Mei 2021   00:29 Diperbarui: 14 Mei 2021   00:35 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya dilakukan demi dapat tiba di kampung halamannya masing-masing untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga, sanak saudara, dan handai taulannya. 

Dan sudah jelas, prinsip untuk menjaga silaturahmi menjadi alasan realistis yang mereka kemukakan. Meski di sisi lain bahaya dan ancaman dari virus Covid-19 tetap mengintai dan siap menerkam, terutama bagi mereka-mereka yang lalai dan tak memedulikan protokol kesehatan.

Harapan Realistis, Semoga Berbuah Manis

Saya pribadi sebenarnya tidak mampu membayangkan apa yang akan terjadi pasca libur Lebaran tahun ini. Data perkembangan kasus Covid-19 per 13 Mei 2021 menunjukkan bahwa beberapa provinsi di Pulau Jawa masih menduduki peringkat teratas kasus Covid-19 secara nasional. Adapun 5 besar provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi antara lain: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Hari ini, data Covid-19 yang dirilis Kompas.com menunjukkan angka 1.731.652 kasus positif, dengan penambahan kasus sebanyak 3.448. Sedangkan pada tanggal yang sama di tahun 2020 lalu, di Indonesia tercatat 15.438 kasus positif, dengan penambahan sebanyak 689 kasus.

Bila kita hitung secara sederhana dengan memperbandingkan angka kasus Covid-19 hari ini dengan angka pada tanggal yang sama setahun kemarin, maka kenaikan jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 11.117%; dari kisaran total 15 ribuan kasus menjadi 1,7 jutaan kasus.


Sebagai warga negara yang baik, maka kenyataan ini seharusnya menjadi perhatian kita bersama. Meskipun faktanya sebagian warga masyarakat barangkali sudah merasa bosan menjalani segala aturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Namun jika rasa bosan tersebut tidak diimbangi dengan usaha nyata dan usaha bersama dari seluruh warga negara, bagaimana mungkin pandemi ini dapat segera diatasi? Angka-angka yang dirilis pemerintah sudah jelas menunjukkan di tahun 2021 angka lonjakan kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dari hari ke hari.

Jika di tahun ini banyak dari antara kita yang berdoa dan memohon agar "tidak dipertemukan kembali" dengan pandemi Covid-19 ini di Ramadan berikutnya; usaha apa yang sudah kita lakukan agar seirama dan sejalan dengan permohonan dan doa-doa tersebut?

Silaturahmi memang harus dijaga, itu adalah prinsip baik dan sudah menjadi suatu budaya adiluhung yang dimiliki bangsa ini. Namun kita juga dapat bersikap bijaksana demi melakukan usaha bersama untuk mengakhiri pandemi ini.

Bila perilaku nekat para pemudik terus berlanjut pada liburan-liburan lainnya yang akan tiba di bulan-bulan mendatang; sebuah pertanyaan kecil patut kita serukan di hati kita masing-masing: "Apakah saya masih akan tetap nekat mudik? Kalau jawabannya iya, berarti secara tidak langsung saya ikut berpartisipasi menjadikan pandemi Covid-19 ini semakin lama!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun