Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Sultan Suriansyah, Pangeran Samudera, dan Hikayat Banjar

30 April 2021   09:40 Diperbarui: 30 April 2021   09:49 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sultan Suriansyah di Tepian Sungai Kuin Banjarmasin (Sumber foto: banjarmasintourism.com)

Dalam pelariannya, Pangeran Samudera akhirnya menyamar sebagai seorang nelayan. Penyamaran tersebut tentu bisa dipahami alasannya. Sedangkan profesi nelayan pada masa itu menjadi salah satu profesi yang banyak dipilih oleh masyarakat Banjar. Sudah sejak dulu kala, Kota Banjarmasin ini dikenal dengan istilah Kota Seribu Sungai; karena memang banyak memiliki alur-alur sungai di banyak lokasi.

Akhirnya Pangeran Samudera berjumpa dengan Patih Masih yang pada masa itu tinggal di perkampungan Kuin. Kemudian Pangeran Samudera dinobatkan sebagai raja Kerajaan Banjar.

Berkat kepemimpinannya yang mumpuni, Pangera Samudera akhirnya mampu memperluas wilayah kekuasaannya secara bertahap hingga sampai di daerah muara Sungai Barito. Kabar kemajuan yang berhasil diraih Pangeran Samudera akhirnya sampai juga di telinga Pangeran Tumenggung. Dia merasa tersinggung dan akhirnya memutuskan untuk memerangi Pangeran Samudera dan rakyatnya.

Peperangan hebat tak dapat dihindarkan lagi. Setelah bertempur sekian lamanya, Pangeran Samudera dan pasukannya kalah. Kemudian Pangeran Samudera meminta bantuan kepada Sultan Trenggana yang menjadi sultan di Kerajaan Demak.

Di awal perjanjian, Kerajaan Demak setuju membantu Kerajaan Banjar, asalkan nantinya Pangeran Samudera dan rakyatnya mau memeluk agama Islam.

Maka dengan dibantu kekuatan armada Kerajaan Demak dibawah kepemimpinan Khatib Dayan, Pangeran Samudera bersama pasukannya akhirnya berhasil menaklukkan Pangeran Tumenggung. Setelah Kerajaan Negara Dipa ditundukkan, maka kemudian berdirilah Kesultanan Banjar sebagai kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan yang kala itu juga dikenal dengan nama Banua Hujung Tanah

Arsitektur Masjid yang Islami

Keunikan dan keindahan arsitektur Masjid Sultan Suriansyah dapat kita temukan pada berbagai ornamen yang terdapat pada bangunannya.

Mengutip halaman resmi situs Pemerintah Kecamatan Banjarmasin Utara, menjelaskan bahwa dewasa ini tidak banyak generasi muda yang memahami makna simbol yang tersirat dari arsitektur bangunan masjid ini.

Interior Masjid Sultan Suriansyah/Sumber foto: banjarmasintourism.com
Interior Masjid Sultan Suriansyah/Sumber foto: banjarmasintourism.com

Empat tingkatan bangunan Masjid Sultan Suriansyah sarat dengan simbol-simbol keislaman. Bangunan bawah berupa bangunan tempat salat menyimbolkan syariat berupa ilmu tentang Islam. Bangunan kedua yaitu badan masjid yang beratap melandai dan bangunannya berbentuk segi empat menyimbolkan syariat Islam. Kemudian tingkatan ketiga, menyimbolkan hakikat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun