Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Meski Berbahan Buah Lokal, Dijamin Lidah Tidak Ambyar!

11 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:56 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya memanfaatkan mentimun sebagai bahan pembuatan es serut kali ini karena mentimun mengandung kalium yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, sebab kalium dapat mengatur jumlah garam pada ginjal. Bagi penderita hipertensi, konsumsi mentimun bisa menjaga kestabilan tekanan darah.

Selain itu mentimun mempunyai sifat diuretik. Dengan kata lain, dengan mengonsumsi mentimun akan memicu produksi urine dalam tubuh kita. Bakteri, berbagai racun, dan zat hasil metabolisme tubuh kita akan dikeluarkan melalui urine tersebut. Hal inilah yang disebut sebagai proses detoksifikasi. Otomatis, bila proses tersebut dapat berlangsung dengan baik, tubuh kita akan menjadi segar dan bugar kembali.

Resep Almarhum Kakek: dari Pisang Hingga Kelapa Muda

Sejak saya masih anak-anak, keluarga saya sangat menyukai kolak pisang. Resep kolak pisang tersebut diajarkan oleh almarhum Kakek saya kepada Ibu saya. Saat ini, kolak pisang mungkin sudah sulit kita temui diperjualbelikan oleh para pedagang makanan. Semua terjadi akibat pergeseran selera masyarakat kita yang senantiasa mengikuti perkembangan zaman.

Proses pembuatan kolak pisang pun tidak sesulit yang kita bayangkan. Bahan-bahannya juga mudah didapatkan di pasaran, yaitu: pisang kepok, gula merah, daun pandan, santan, gula pasir, dan garam.

Pertama-tama, potong pisang kepok sesuai selera. Disarankan potongan pisang tidak terlalu kecil, agar saat direbus tidak hancur. Selanjutnya kita siapkan air dalam panci. Setelah itu masukkan gula merah sesuai selera, daun pandan, garam, dan gula pasir. Letakkan panci di atas nyala api sedang, hingga semuanya larut menjadi satu. Tambahkan santan dan aduk secara terus-menerus sampai santan mendidih.

Setelah santan mendidih, kita masukkan potongan pisang kepok yang sudah siap. Biarkan selama beberapa saat sambil terus diaduk-aduk, agar kuah santan tidak pecah. Bila kuah santan sampai pecah, akan mempengaruhi rasa kolak pisang yang kita hasilkan.

Jika buah pisang yang telah dimasak tadi tampak berwarna kuning keemasan, maka itu adalah pertanda bahwa kolak pisang sudah masak dan siap disajikan.

Kolak pisang dapat disantap saat masih hangat, namun juga nikmat bila dihidangkan dalam kondisi dingin dengan menambahkan es serut atau es batu. Bila disukai, beberapa variasi yang bisa dilakukan adalah dengan mencampurkan kolang-kaling, biji mutiara, cincau, dawet, atau ketan hitam dalam sajian kolak pisang itu. Semua jenis topping yang ditambahkan tidak akan mengurangi kenikmatan khas kolak pisang yang dihidangkan.

Selain diolah menjadi kolak pisang, pisang kepok pun sangat nikmat bila direbus dan disajikan dengan parutan kelapa muda. Biasanya pisang yang sudah direbus kemudian dibersihkan kulitnya dan dipotong agak tipis, lalu disajikan dengan taburan parutan kelapa muda. Terkadang di atas taburan kelapa parut tadi ditambahkan cairan gula merah kental sebagai pemanis.

Untuk membuat menu berbuka puasa, almarhum Kakek saya dulu juga kerap membuat es kelapa muda yang dicampur dengan susu kental manis dan sirup frambozen yang mempunyai warna "merah menyala" dan aroma wangi khas sepanjang zaman. Pada zamannya, sirup frambozen ini begitu familiar di kalangan masyarakat kita. Sebab pada zaman itu, masih cukup sulit untuk mendapatkan sirup buah "aneka rasa" seperti yang kita jumpai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun