Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat adalah "Warning"

20 Januari 2020   14:54 Diperbarui: 21 Januari 2020   23:58 4586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mahkota Raja. (sumber: shutterstock)

Beberapa hari ini masyarakat dikejutkan dengan munculnya berita tentang kekuasaan yang berbasis kerajaan atau tradisi di berbagai tempat. Dan ternyata pengikut mereka banyak, struktur dan pangkat kekuasaan juga ada.

Bahkan wilayah kekuasaan juga diklaim sudah ada. Untuk membentuk semua hal tersebut (struktur, pengikut dan wilayah) tentu saja diperlukan waktu yang lama. 

Mengapa hal ini dapat terjadi di masyarakat?

AGAMA DAN BUDAYA

Ada dua hal yang dapat dijadikan sebagai senjata untuk memobilisasi masa, yaitu agama dan budaya. Akar keagamaan yang kuat merupakan alasan untuk bersatu dan alasan tersebut dapat ditunggangi dengan kepentingan oleh oknum yang akan mengarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. 

Tujuan tersebut dapat berupa penggalangan masa untuk tujuan politik dan kekuasaan, atau bahkan 'makar' untuk mendirikan negara baru.

Gerakan mobilisasi dengan alasan akar keagamaan dapat mudah bangkit di daerah yang tidak kuat akar budayanya, atau daerah yang masyarakatnya mempunyai budaya yang beragam, sehingga mereka dapat dengan mudah dipengaruhi tujuan-tujuan tertentu yang menggunakan alasan logis agama.

Budaya sebagai senjata untuk memobilisasi masa adalah membangkitkan masa kejayaan masa lalu dari budaya tersebut. Dalam hal ini adalah masa kejayaan kekuasaan kerajaan. 

Mereka yang  bertempat tinggal di daerah yang sama budayanya dengan akar kekuasaan kerajaan yang sama akan dengan mudah dipengaruhi akan bangkitnya kerajaan mereka.

INSECURE

Baik akar agama maupun budaya, dua senjata itu dapat dijadikan alat mobilisasi oleh oknum tertentu karena adanya rasa tidak aman di masyarakat. 

Rasa tidak aman tersebut dapat muncul karena situasi politik dan ekonomi di negara. Politik yang dirasakan tidak aman dan hal tersebut semakin dibesar-besarkan.

Apalagi diberitakan bahwa pemerintahan terancam atau bahkan tidak sah, maka dengan menawarkan bahwa akar budaya yang kuat dapat memunculkan sistem politik yang baru, yaitu dengan munculnya kerajaan baru yang akan melindungi masyarakat seperti jaman kejayaan di masa lalu. 

Dari sisi rasa tidak aman ekonomi, mereka akan menawarkan pendapatan yang merupakan subsidi kerajaan kepada masyarakatnya sebagai bentuk legitimasi bahwa kerjaan tersebut mempunyai sumber keuangan yang tak terbatas.

Artinya bahwa kegiatan memunculkan rasa kebersamaan dari akar budaya kerajaan ini memanfaatkan rasa tidak aman dari sisi politik dan ekonomi.

PENGAKUAN STATUS INDIVIDU

Salah satu kebutuhan seseorang menurut Maslow adalah kebutuhan untuk diakui keberadaannya. Orang-orang yang selama ini merasa terbuang, tidak punya peran, tidak dihargai dan dianggap sebelah mata oleh masyarakat atau kelompok tertentu, akan dengan mudah dipergunakan sebagai target mobilisasi dengan diberikannya penghargaan, penerimaan, posisi jabatan dan peran penting di dalam kelompok tersebut.

Mereka yang tadinya hanya masyarakat biasa dan tiba-tiba menjadi prajurit, menteri atau penglima atau pangkat-pangkat lainnya yang sangat berarti untuk memenuhi status individunya, akan dengan mudah dimobilisasi dan diarahkan sesuai dengan tujuan oknum tersebut.

Pengakuan status ini juga dapat berupa akar budaya yang sama yang dirasakannya sudah hilang. Mereka yang mudah terkena iming-iming di bidang status individu dari akar budaya adalah mereka yang tadinya tidak mudah dipengaruhi oleh akar agama. 

Ramainya berita kebangkitan budaya Nusantara adalah salah satu senjata yang digunakan sebagai alasan mengapa akar budaya ini harus kembali diwujudkan sebagai kelompok yang besar.

JANGAN DIANGGAP KEJADIAN REMEH

Munculnya fenomena Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat tidak boleh dianggap remeh. Banyaknya pengikut yang ada di dalamnya adalah sebagai tanda bahwa sedang terjadi krisis identitas bagi sebagian masyarakat di negeri ini. 

Mereka sedang gelisah, merasa tidak aman, tidak percaya kepada pemerintah dan tidak tercukupi secara ekonomi. Mereka sedang merasa disisihkan, tidak dihargai dan tidak mempunyai peran dalam kehidupannya.

Pengertian dan pemahaman bahwa kitalah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan kita sendiri, bahwa bukan status individu yang penting namun perbuatan dan tindakan kitalah yang penting.

Dan, menyadari bahwa kejayaan masa lalu baik agama maupun budaya bukan sesuatu yang harus diwujudkan kembali saat ini, namun sebagai sejarah yang perlu kita pelajari mana yang dapat dijadikan pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan saat ini.

Salam cerdas Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun