Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merekahnya Mentari di Sawah

28 Juli 2020   06:48 Diperbarui: 28 Juli 2020   06:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentari di sawah | dokpri

Kabut dingin mulai menebal... 

Menusuk sampai ke hati dan otakku yang seolah membeku.. 

Butuh kehangatan dariMu.. 

Tak menyurutkan pesepeda pagi.. 

Tuk menguras keringatnya melawan rasa malas dan dinginnya kota ini... 

Sambil menunggu kehangatan sinarmu.. 

Panasnya mengusir udara dingin pagi ini.. 

Membakar daging dan tulang-tulang kami yang harus di gerakkan.. 

Menghancurkan kenyaman sementara ... 

Betapa indahnya ciptaanMu pagi ini.

.yang tak kurangnya ku harus bersyukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun