Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Politik

TGB, Saatnya yang Muda yang Berkarya

1 Maret 2018   11:18 Diperbarui: 1 Maret 2018   11:34 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beri aku 1000 orangtua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Sungguh kita tak asing lagi dengan kalimat bijak ini. Kalimat luarbiasa yang berasal dari sang proklamator, Ir. Soekarno. Tak hanya sekedar quoteyang membangkitkan semangat generasi muda, namun juga sebuah isyarat bahwa memang kekuatan generasi mudalah yang akan mampu merubah dunia.

Tanpa memungkiri kekuatan yang tua, kita harus mengakui bahwa mayoritas generasi muda di Indonesia memiliki bakat, nilai-nilai dan gagasan yang luar biasa. Mungkin saat ini, yang kita butuhkan adalah memberikan wadah atau momentum bagi generasi muda Indonesia untuk lebih meningkatkan perannya dalam proses perubahan dan pembangunan bangsa.

Memberikan ruang bagi yang muda sama dengan memberikan tonggak estafet kejayaan bangsa.  Tentu penyediaan ruang ini meliputi segala bidang. Mulai dari birokrasi, pembinaan bidang sosial-ekonomi, atau yang lainnya. Apa fungsinya? Usaha ini merupakan cara agar proses kaderisasi terus berlanjut.

Dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 13, Allah memuji para pemuda, "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan pula untuk mereka petunjuk,"

Berdasarkan pengakuan yang ada, maka tak heran apabila wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pada pilpres 2019 dibutuhkan tokoh muda yang akan menemani Joko Widodo. Seperti yang diberitakan sala hsatu media berita online, okezonenews, Jusuf Kalla menyatakan penolakannya untuk maju lagi sebagai kandidat calon wakil presiden untuk pilpres 2019.

Jusuf Kalla (JK) ingin membuka pintu lebar bagi generasi muda untuk maju termasuk menjadi kandidat cawapres Jokowi. JK pun memberikan penilaian dan syarat tersendiri terkait sosok yang bisa mendampingi Joko Widodo, yakni harus dapat membantu jika terpilih kembali.

Menanggapi hal ini, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai syarat JK sudah tepat. Hendri menambahkan bahwa sosok muda yang akan maju juga harus mampu membantu Jokowi menghadapi isu yang sedang berkembang yakni persoalan ekonomi, hukum, dan isu agama. "Namanya untuk menaikkan elektabilitas berarti saat ini kaitannya harus bisa menghadapi isu tentang Islam dan ekonomi, hukum," jelas Hendri kepada Okezone, Rabu (28/2/2018).

Lantas pertanyaan yang muncul kemudian, adalah siapakah nama tokoh yang sekiranya mampu mengisi ruang calon pemimpin negeri ini? Menurut Hendri, ada salah satu nama tokoh muda yang dapat dikatakan tepat yakni Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang. Layakkah kita setuju dengan pendapat tersebut? Jika melihat track recordTGB, pendapat ini patut kita pertimbangkan.

TGB adalah gubernur NTB selama dua periode. Pada periode pertama ia terpilih sebagai gubernur termuda yakni usia 36 tahun dan mendapatkan rekor MURI untuk hal tersebut. Sosok muda yang energik dan penuh gagasan telah terpenuhi. Selanjutnya tentang syarat mampu menghadapi isu yang berkembang, TGB yang sekaligus ulama berpeluang besar masuk dalam kualifikasi tersebut. Apa buktinya?

Untuk menjawab persoalan ekonomi, TGB telah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB pada angka 9,9 selama 3 tahun berturut-turut (2014 -2016). Angka ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yakni 4,9%. Pada isu Islam, TGB sudah tidak diragukan lagi. Sesuai julukannya Tuan Guru Bajang, ia adalah sosok ulama terkategori moderat.

Gubernur yang merupakan cucu pendiri Nahdlatul Wathan ini mampu mewujudkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin. Kemampuan inilah yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini. Mengingat isu keagamaan yang muncul saat ini adalah gerakan radikal kaum beragama. Sudah saatnya yang muda yang berkarya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun