Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tampang Copet yang Tak Terduga, Beberapa Tips dan Saran

15 Juni 2021   12:05 Diperbarui: 16 Juni 2021   20:36 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: travel.detik.com

Menjadi korban pencopetan banyak dialami orang-orang. Ada yang terus lapor polisi, banyak yang cuma menggerutu saja. Lapor polisi hanya menambah kerepotan, mending urus KTP baru, ATM baru.

Umumnya memang kecopetan itu adalah dompet. Dalam dompet itu ada kartu-kartu identitas penting. Jika ATM termasuk yang ikut digondol abang copet, maka kita harus segera menghubungi pihak bank penerbitnya agar segera dilakukan pemblokiran.

Selain dompet, bisa juga ponsel atau tas kecil yang dicangking atau diselempangkan baik di depan terlebih yang di bagian badan belakang. Tas punggung yang besar dengan risleting biasa akan gampang dibuka copet untuk  menjarah benda-benda berharga.

Cara-cara yang dilakukan memang macam-macam. Paling mainstream yaitu mengambil langsung dompet dari saku atau tas. Hal ini biasanya terjadi di angkutan umum yang penumpangnya berdesak-desakan. Bisa juga terjadi dalam antrean atau di toko yang ramai pembelinya.

Kadang  ada juga yang tergolong sadis yaitu dengan menyilet tas atau saku pakaian! Teman di kantor dulu pernah menjadi korban penyiletan ini. Celananya bagian belakang disayat copet kereta sehingga terpaksa pulang  ganti ke rumah.

Tampang copet sendiri tidak selalu menyeramkan. Namun demikian, dalam kendaraan umum tak perlu paranoid dengan penumpang yang berpenampilan sangar atau urakan meski tetap harus waspada. Jangan-jangan malah penodong.

Copet itu beradaptasi dengan situasi. Dalam bis atau kereta pada saat jam kerja, ia bisa bersalin rupa seperti pekerja kantoran atau mahasiswa. Membawa tas, berkacamata, pakaian rapi. 

Usia dan jenis kelamin juga bukan patokan. Seorang dengan rambut memutih dan  berpenampilan kalem bisa jadi adalah seorang copet ulung. Ibu-ibu setengah baya tak tertutup kemungkinan berprofesi copet. Penampilan imut, necis atau perlente bukan ukuran. Mereka pada intinya sadar penampilan agar jangan sampai dicurigai orang-orang.

Berita: Polisi tangkap pencopet berusia 64 tahun

Bagaimanakah cara tahu ada oknum yang sedang cari mangsa?

Patokannya adalah bukan penampilan tetapi gerak-gerik.

Jika kondisi kendaraan tidak terlalu rapat tetapi ada orang yang terus memepet maka alarm waspada harus segera on. Hal ini pernah diceritakan seorang kerabat ketika menjadi korban. Ia mengingat ada bapak-bapak yang memepetnya pada saat naik KRL Depok-Jakarta.

Memang bapak-bapak pemepet itu mungkin bukanlah pelaku utama. Perannya adalah sebagai pengalih perhatian. Saat ia berhasil mencuri perhatian, kawannya yang lain akan leluasa mencuri uang.

Teknik mengalihkan perhatian itu kerap terjadi seperti yang diberitakan media. Misal ibu-ibu yang mengajak ngobrol seru atau melakukan sesuatu untuk memancing indera penglihatan dan pendengaran. Ketika korban terpancing fokus, diam-diam petugas utama akan mengerjakan bagian kerjanya.

Copet biasanya beraksi secara berkelompok sehingga sering disebut kawanan copet. Tentunya pembagian tugas di antara mereka itu sudah demikian pro. Dilatih dari waktu ke waktu, termasuk berguru kepada suhu saat mereka dikurung dalam penjara.

Faktor musim juga perlu diperhatikan selain jam dan situasi kondisi di ruang publik. Pada saat musim liburan tiba --lebaran dan liburan akhir tahun-- insiden pencopetan biasanya meningkat.

Seorang ibu rumah tangga, yang pernah penulis dengar, menceritakan rencana belanja busana hari raya yang gagal. Uang jutaan rupiah di tas kecil yang diselempangkan di belakang  raib. Bukan di kendaraan tetapi di toko tempat ia belanja! Pada waktu ia membawa serta anaknya yang masih kecil. Perhatian yang terbagi kemungkinan besar menjadi  faktor mengapa ia ditarget oleh pencoleng.

Agar tidak menjadi korban copet di kendaraan atau tempat umum, beberapa saran ini mungkin bermanfaat:

  • Jaga dompet di saku depan
  • Tas dibawa di bagian depan
  • Menggunakan pengaman ganda
  • Benda berharga disimpan di bagian teraman
  • Uang kecil atau kartu tap terpisah tapi mudah diakses
  • Waspada gerak-gerik, bukan tampilan orang
  • Tidak mudah teralih perhatian
  • Tetap santai dan tidak paranoid
  • Mendengar musik/ nonton/ tidur dihindari
  • Ekstra hati-hati  saat malam dan daerah rawan
  • Berdoa sebelum naik kendaraan

Itulah beberapa cara untuk menghindari diri jadi korban pencopetan. Meskipun usaha maksimal sudah dilakukan tetapi yang namanya nasib siapa tahu. Saat  uang atau harta kita beralih kepemilikan ke tangan copet segeralah melapor jika memungkinkan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun