Hasil survei  IPO, Indonesia Political Opinion mengangkat isu reshuffle ini secara lebih mendetail. Dari dua nama tadi  tidak terdapat nama Nadiem Makarim. Berikut rekomendasi reshuffle versi IPO (detik.com, 13/4/2021).
Menteri di bawah Kemenko Perekonomian yang diharapkan di-reshuffle
1. Ida Fauziyah: 46%
2. Teten Masduki: 28%
3. Syahrul Yasin Limpo: 27%
4. Wahyu Sakti Trenggono: 30%
5. Siti Nurbaya Bakar: 23%
6. Arifin Tasrif: 19%
Menteri di bawah Kemenko Polhukam yang diharapkan di-reshuffle
1. Yasonna H Laoly: 54%
2. Tjahjo Kumolo: 34%
3. Johnny G Plate: 29%
Menteri di bawah Kemenko PMK yang diharapkan di-reshuffle
1. Zainudin Amali: 41%
2. I Gusti Ayu Bintang Darmawati: 15%
3. Abdul Halim Iskandar: 12%
Berbeda dengan JoMan dan IPO, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan bahwa Menteri Nadiem termasuk yang perlu dievaluasi. Selama pandemi berlangsung performa Nadiem dianggap Adi Prayitno tidak memuaskan.
Menurut penulis sendiri, Nadiem tidaklah termasuk menteri yang perlu di-reshuffle.Â
Kondisi pandemi  sulit bagi menteri untuk melakukan berbagai terobosan-terobosan. Jangankan menteri yang relatif baru bergabung, menteri senior saja banyak yang merasakan kendala itu.Â
Selain soal kondisi pandemi, kompetensi dan latar belakang Nadiem cukup strategis. Jika mantan bos GoJek ini keluar kabinet berarti pemerintahan Jokowi kehilangan mata dan telinga untuk tetap kontak dengan generasi milenial yang representatif. Nadiem Makarim yang berkecimpung di dunia start up dan kini sudah menjadi decacorn GoJek, diharapkan mampu memberikan pandangan aktual kondisi pendidikan di dunia digital.
Bagaimana kelanjutan wacana reshuffle ini, dalam 2-3 hari ini mungkin publik akan menemukan jawabannya. Jika KSP sudah mengabarkan berarti memang sudah mendekati final keputusannya.***