8. huhate mekanis.
Banyak pihak mengamini kritik Susi  terhadap orientasi kemaritiman saat ini yang dianggap tidak mendukung sustainable fishing dan pemberantasan illegal fishing.
K. H. Mustofa Bisri, tokoh ulama asal Rembang, melalui akunnya di instagram mengatakan bahwa kritik kepedulian lingkungan itu perlu didengarkan. Begitu juga dukungan dari asosiasi nelayan di Sumatera Utara yang khawatir dengan penggunaan cantrang.
Gus Mus (tribunnews.com, 14/ 06/ 2020):
"Tak ada kaitannya dengan kepentingan politik apa pun --kecuali peduli terhadap lingkungan hidup-- bila aku sepenuh hati dan liLlh mendukung permohonan Ibu Susi kepada Presiden @jokowi seperti termuat di berita ini."
Soal ekspor benih lobster Presiden Jokowi sudah menjawab pada Desember 2019 lalu. Pemerintah meyakinkan bahwa kelestarian lobster tidak dikorbankan tetapi tetap menjadi prioritas di samping peningkatan kesejahteraan  nelayan.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sendiri dan Menteri Kelautan Edhy Prabowo belum menyampaikan  jawaban bagaimana strategi konservasi berdampingan dengan eksploitasi.
Tim  kelautan saat ini seperti kehilangan aura kemaritimannya. LBP dan Edhy Prabowo sebagai pejabat utama belum tampak menjiwai laut. Meski sudah menjabat sejak 2016 , Luhut jarang terlihat pergi melaut; apalagi Edhy Prabowo yang baru 1 semester. Bisa dihitung dengan jari, kapan saja mereka ini berada di atas geladak kapal.
LBP berasal dari Angkatan Darat, dan setelah pensiun lebih banyak mengurus bisnis di darat. Puluhan tahun hidup jauh dari laut membuat orang tak tahan diayun ombak, bisa mabuk laut. Menteri Edhy juga demikian. Bahkan mungkin dahulu tak pernah terbersit dalam mimpi kader Gerindra ini, akan mewarisi urusan laut  dari Susi. Proses politik pascapilpres-lah yang menyebabkan Edhy terdampar di KKP.
Jauh berbeda dengan Susi yang gila laut. Latar belakang lingkungan dan pekerjaannya tidak jauh dari ikan dan pantai. Pemilik Susi Air ini berasal dari pesisir Pangandaran dan berprofesi sebagai pengusaha ikan selama bertahun-tahun sebelum diangkat menjadi menteri.
Kritik Susi terhadap kebijakan KKP saat ini bisa dikatakan sebagai kritik profesional. Basisnya  adalah riwayat  hidup dan pengalaman jabatan. Apakah nanti berujung pada tantangan debat terbuka dari Luhut dan Edhy? Mudah-mudahan kita doakan, siapa tahu Rizal Ramli mau jadi moderatornya.*** Â