"Kami terkejut menemukan tulang paus abu-abu karena spesies ini dianggap sudah punah di Atlantik ribuan tahun sebelumnya," kata Dr. Jean-Marc Ptillon, salah satu penulis studi. Â
Tulang Paus Dibentuk Jadi Alat Berburu
Sebagian besar tulang paus yang ditemukan telah diubah menjadi alat berburu, seperti mata tombak dan gagang senjata. Para peneliti menduga, manusia purba memilih tulang paus karena ukurannya yang besar dan sifatnya yang kuat. Â
"Paus sperma mungkin menjadi favorit karena rahangnya yang lurus dan mudah dibentuk," tambah Ptillon. Â
Selain itu, di situs Santa Catalina di Spanyol, ditemukan banyak fragmen tulang paus yang tidak dikerjakan. Diduga, tulang-tulang ini digunakan sebagai bahan bakar atau diolah untuk diambil minyaknya. Â
Puncak Pemanfaatan Paus 17.000 Tahun Lalu
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa penggunaan tulang paus mencapai puncaknya antara 17.500--16.000 tahun yang lalu. Namun, setelah 16.000 tahun lalu, bukti penggunaan tulang paus tiba-tiba berkurang. Â
"Perubahan iklim atau pergeseran budaya mungkin menjadi penyebabnya," kata Dr. Alexandre Lefebvre, peneliti lain dalam studi ini. Â
Apa Arti Temuan Ini?
Studi ini tidak hanya mengungkap hubungan manusia purba dengan paus tetapi juga memberikan gambaran tentang kekayaan ekosistem Teluk Biscay di masa lalu. Â
"Laut saat itu penuh dengan kehidupan, dan manusia purba pandai memanfaatkannya," kata Krista McGrath, salah satu peneliti utama. Â