Mohon tunggu...
CONG SANTREH
CONG SANTREH Mohon Tunggu... Administrasi - Saya santri PPSMCH yang sekarang hijrah ke arah yang lebih baik guna berbakti pada ibu pertiwi.

Air

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tokoh Ulama yang Karismatik, Kaya Akan Pengetahuan Politik

8 Agustus 2018   18:58 Diperbarui: 8 Agustus 2018   19:06 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam sejahtera untuk kita semua, pada kesempatan kali ini kami bermaksud menulis sebuah tulisan yang membahas tentang sosok kepemimpinan yang ada di Indonesia yang mayoritas berlatang belakang Ulama, tulisan muncul ini karena terperanjak setelah kami melihat ILC tadi malam yang mana ada salah satu bintang tamu mengatakan bahwa tidak ada tokoh Politisi di Indonesia yang berlatang belakang Ulama atau Agamis.

Kami tidak bermaksud mengatakan kami yang paling benar dan juga tidak bermaksud siapa yang salah hanya saja kami ingin sedikit berargumen bahwa sosok ulama'/agamis sejak adanya nama Indonesia sampai Indoneisia ini merdeka selalu ada yang namanya tokoh ulama yang ada dalam lingkaran politisi karena memang penulis berpendapat adanya fiqh siyasah salah satu bukti antara politik dan agama tidak dapat di pisahkan.

"Membela dan mempertahankan NKRI, tidak saja menjadi kewajiban nasional, tapi sekaligus juga kewajiban agama. Itu terbukti dan menjadi kenyataan umat Islam Indonesia dengan membentuk badan-badan perjuangan fisik semacam Hizbullah. Yakni perang Sabil Lii'lai Kalima tillah membela agama."

Di antara tokoh nasional yang pernah memimpin negara ini yang berlatang belakang Ulama'/agamis :

Gusdur/ Kyai Abdurrohman Wahid

Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur, lahir pada tanggal 7 September 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur.1 Ia dilahirkan dalam lingkungan keluarga Jawa terkemuka. Pada saat ia lahir, ayahnya memberinya nama Abdurrahman Ad-Dakhil. Namun, seiring berputarnya waktu, nama Abdurrahman Wahid ternyata lebih cocok melekat pada dirinya. 

Gus Dur merupakan anak pertama dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Ayah Gus Dur, Wahid Hasyim adalah putra dari K.H. Hasyim Asy'ari, tokoh pendiri ormas cukup berpengaruh di Indonesia, Nahdlatul Ulama.2 Ibu Gus Dur, Solichah adalah puteri dari K.H. Bisri Syansuri, seorang ulama yang sangat disegani sekaligus pendiri dari Pondok Pesantren Denanyar Jombang.

Salah satu karier politik adalah : Pada tahun tanggal 23 Juli 1998, Gus Dur dan beberapa tokoh NU lainnya mendirikan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) di Ciganjur, Jakarta Selatan.26 Pengaruh ketokohan Gus Dur dalam sejarah lahirnya partai ini cukup besar. Gus Dur, tidak hanya dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri PKB, namun hingga akhir hayatnya ia masih menjabat Ketua Umum Dewan Syuro atau Dewan Penasehat Partai. 

Latar belakang lahirnya PKB disinyalir karena banyaknya aspirasi yang datang kalangan NU. Gus Dur dianggap orang yang tepat untuk mewakili aspirasi tersebut dengan membentuk sebuah partai politik. Keinginan tersebut juga didorong oleh adanya anggapan bahwa NU tidak boleh terus menerus dimarginalkan dalam panggung politik Indonesia.

Kiprah ketokohan Gus Dur juga dapat terlihat pada saat dirinya diangkat menjadi anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) utusan dari Golkar (Golongan Karya) pada tahun 1987.25 Terpilihnya Gus Dur mewakili partai Golkar di parlemen pada saat itu merupakan sebuah indikasi kedekatan hubungan ketokohannya dengan pemerintah. 

Meskipun saat itu ia dipercaya oleh Soeharto sebagai wakil partai Golkar, tapi tidak jarang pula Gus Dur mengkritik kebijakan pemerintah. Namun, meskipun demikan, Gus Dur tetap berupaya menjaga hubungan baik dengan rezim Orde Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun