Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel (79 Headline, 98% Highlight) di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

21 Jam Sebulan, Strategi Penulis Tingkatkan Skill Tanpa Andalkan Bakat

12 September 2025   08:17 Diperbarui: 11 September 2025   20:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disiplin waktu untuk tetap konsisten menulis jauh lebih menentukan daripada menunggu bakat hadir.|Image: Ilustrator AFM

Dengan cara ini, penulis tidak lagi menunggu "ilham turun", nunggu mood, nunggu waktu terbaik. Tapi cukup punya ritme belajar terstruktur.

Empat Langkah Belajar Cepat ala Kaufman

Kaufman merumuskan 4 langkah inti untuk menguasai skill dengan cepat. Bila diterapkan dalam menulis, hasilnya sangat praktis:

1. Deconstruct the Skill

Pecah keterampilan menulis jadi bagian-bagian kecil.
* Menulis ide, bisa kita jadikan sebagai latihan brainstorming.
* Struktur tulisan, sebagai media belajar membuat outline.
* Gaya bahasa, dengan membaca ulang dan mengeditnya. Sesuaikan dengan karakter dan bahasa kita sendiri.

Judul, bisa kita kreasikan dengan bereksperimen mendapatkan 5--10 variasi sebelum kita memilih satu judul terbaik.

Alih-alih memaksa diri menulis esai panjang sekaligus, fokuslah pada satu komponen setiap kali latihan. Coba buat tulisan 300 kata saja. Lalu tingkatkan 500 kata. Selebihnya, buat diatas 500 kata dan upayakan jangan lebih dari 1500 kata.

2. Learn Enough to Self-Correct

Cari sumber belajar seperlunya. Untuk ini, kita bisa ikuti satu buku panduan menulis, bukan sepuluh sekaligus. Di Kompasiana ini, saya sendiri sudah menuliskan setidaknya 55 tulisan tentang menulis.

Kemudian, amati headline Kompasiana yang lolos kurasi. Bandingkan satu sama lain, dan lihat polanya. Dan terakhir, minta satu teman untuk memberi umpan balik.

Tujuan dari tiga langkah diatas sederhana, yaitu cukup tahu agar kita bisa menyadari kesalahan penulisan, dan segera memperbaikinya.

3. Remove Practice Barriers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun