"Setiap jabatan yang jelas adalah jembatan menuju organisasi yang tangguh dan bisnis yang berdaya saing."
Bayangkan sebuah orkestra tanpa partitur. Setiap pemain membawa alat musik, tapi tidak ada yang tahu harus memainkan nada apa, kapan masuk, atau seberapa keras bermain. Apa yang terjadi? Kekacauan.
Begitu pula organisasi tanpa analisa jabatan dan deskripsi jabatan yang jelas. Semua bekerja, tetapi arahnya kabur.
Terkait ini, saya punya sedikit cerita yang menarik. Saya pernah didatangi oleh seorang manajer HRD untuk memprofiling ulang analisa jabatan dan deskripsi pekerjaan saya dan seluruh manager dan staf saya. Ia bilang, karena tuntutan perusahaan kini lebih agresif, dan juga untuk memastikan semua jabatan adaptif, maka proses ini harus dijalani. Tentu saja saya menyambutnya dengan gembira.
Saya dan tim, berkeyakinan bahwa ini saatnya kesempatan sekaligus mengharapkan agar kewenangan departemen kami dapat diperluas dan diperkuat. Rentang kendali harus dibuat lebih proaktif dan presisif. Kemudian proses pun berjalan. Kami mengikuti apa yang disarankan oleh manager HRD ini. Empat kali bolak-balik ini dibahas, dan syukurlah karena profil baru ini membuat saya dan manager-manager saya dapat penyesuaian gaji dan tunjangan yang lebih besar.
Ya, senyatanya Job Analysis dan Job Description bukan sekadar dokumen formalitas, tapi GPS organisasi. Job description yang tepat adalah GPS organisasi. Ia menjadi panduan agar setiap orang tahu perannya, tanggung jawabnya, dan kontribusinya terhadap tujuan bisnis.
Dari Tugas hingga Kompetensi: Pentingnya Job Analysis dalam Organisasi
Job Analysis adalah "membedah" sebuah jabatan untuk mengetahui:
- Apa tugas pokoknya?
- Tanggung jawab apa yang melekat?
- Kompetensi apa yang harus dimiliki?
Contoh sederhana bisa dilihat dari sebuah kasus ini. Dimana ada seorang Digital Marketing Specialist yang bekerja begitu saja. Ia bekerja tanpa analisa jabatan, tapi perusahaan menuntutnya sekaligus jadi graphic designer, copywriter, bahkan data analyst. Terang saja, ia akhirnya sering mencak-mencak, dan kerepotan. Akhirnya, beban kerja tidak realistis, kinerja berantakan, turnover di bagian lain pun meningkat. Dan ia sendiri, hanya bertahan dua bulan di perusahaan itu.
Dengan analisa jabatan yang tepat, organisasi bisa mengukur secara objektif siapa yang tepat mengisi posisi tersebut.
Dari Rekrutmen hingga Karier: Manfaat Lengkap Analisa Jabatan
Mengapa ini krusial? Berikut fungsi dari analisis jabatan dan deskripsi jabatan
