Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak, Jangan Buat Ibumu Bersedih

10 Agustus 2025   08:37 Diperbarui: 12 Agustus 2025   16:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nak...
Dalam hidup ini, ada wajah yang tak boleh kau lukai dengan air mata.
Ada hati yang tak boleh kau gores dengan keluh kesah.
Itulah wajah dan hati ibumu - perempuan yang dari rahimnya engkau keluar, yang dari letihnya engkau tumbuh, dan dari doanya engkau berdiri hingga hari ini.

Apa pun masalahmu, dan apa pun masalah kita...
Kalau kau belum mampu membahagiakan ibumu, setidaknya jangan membuatnya bersedih.
Karena setiap tetes air matanya adalah titipan rasa dari Allah yang akan ditanya kelak di hadapan-Nya.

Nak...
Pandai-pandailah menyaring cerita dan masalahmu.
Pilah dan pilihlah masalahmu.
Karena tak selamanya ambisi, masalah, keterusterangan, serta kejujuranmu itu akan baik untuk ibumu.
Juga untuk dirimu.
Kadang, yang perlu disampaikan hanyalah yang menenangkan, bukan yang membebani.
Bicarakanlah yang menguatkan, bukan yang meruntuhkan hati.

Kita ini manusia. Masalah akan datang dan pergi, seperti ombak yang tak pernah berhenti mencium pantai.
Tapi, ingatlah pesan ayah: Tetaplah berkomunikasi, saling menguatkan, jangan berdiam dalam jarak.
Jangan sampai diam kita menumbuhkan prasangka, dan jangan sampai keras hati kita memutus kasih.

Hadapilah semua ujian dengan empat kunci:
Tidak marah - Sabar - Rida - Syukur.
Karena marah memadamkan akal, sabar menenangkan jiwa, rida menundukkan hati kepada takdir Allah, dan syukur membuka pintu nikmat yang lebih besar.

Dan ketahuilah, Nak...
Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya.
Jika hari ini berat, itu karena Allah tahu hatimu kuat.
Jika jalan terasa sempit, itu karena Allah ingin kau mencari cahaya-Nya.

Allah itu Maha Adil, Maha Mendengar setiap doa, Maha Luas dalam membentangkan rezeki, dan Maha Kasih serta Sayang.
Tak ada satu pun keluhanmu yang luput dari pendengaran-Nya, tak ada satu pun air matamu yang hilang dari catatan-Nya.

Maka, Nak...
Jaga ibumu, seperti kau menjaga hatimu sendiri.
Bahagiakan dia dengan tutur lembut, tenangkan dia dengan senyum penuh hormat.
Karena ridanya Allah bergantung pada rida kedua orang tuamu.
Dan doa ibu... adalah kunci yang mampu membuka pintu langit.

Note:
* Kasih ibu adalah anugerah yang tak terganti; jagalah hatinya, karena dari doanya hidupmu menemukan jalan pulang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun