Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Agung MSG - Trainer Transformatif | Human Development Coach | Penulis Buku * Be A Rich Man (2004) * Retail Risk Management in Detail (2010) * The Prophet’s Natural Curative Secret (2022) 📧 Email: agungmsg@gmail.com 📱 Instagram: @agungmsg 🔖 Tagar: #haiedumain | #inspirasihati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi OSIS: Dari Sekbid Menuju Divisi Adaptif, Inovatif, dan Profesional

3 Agustus 2025   23:31 Diperbarui: 4 Agustus 2025   07:46 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Divisi Baru OSIS akan lebih adaptif dan lebih untuk menyerap kebutuhan siswa 5 tahun kedepan.|Dokumen Pribadi

"Struktur bukan sekadar susunan jabatan. Ia adalah refleksi arah berpikir, prioritas masa depan, dan cara organisasi menjawab tantangan zaman."

Ketika OSIS Gagal Menyentuh Realitas Siswa

Coba tanyakan kepada beberapa siswa: "Apa yang dilakukan OSIS selama ini untukmu?" Sebagian mungkin menjawab, "Mengurus lomba 17-an," atau "Bikin acara pentas seni." Hanya sedikit yang bisa menunjukkan peran OSIS sebagai organisasi kepemimpinan yang dinamis, responsif, dan berdaya pengaruh.

Padahal dunia luar berubah cepat. Teknologi, isu kesehatan mental, tantangan sosial, hingga semangat kewirausahaan kini menjadi bagian dari kehidupan pelajar. Maka pertanyaannya tajam: apakah struktur OSIS kita masih relevan, atau hanya meniru kerangka masa lalu yang tak lagi bernyawa?

Sudah saatnya kita berani mendobrak kebiasaan dan membangun ulang organisasi siswa berdasarkan kebutuhan zaman.

Mengapa?

Karena, seperti kata Ade FM - Pemerhati Pendidikan: "Kepemimpinan yang tumbuh dari sekolah bukan hanya mengatur kegiatan, tapi mengasah keberanian berpikir, bertindak, dan berdampak."

Mengapa Sekbid Tak Lagi Cukup?

Sebagian besar sekolah masih menggunakan struktur Sekretariat Bidang (Sekbid). Kerangkanya yang rigid, terkotak-kotak, dan kerap menimbulkan tumpang tindih tugas. Nyatanya, dari 10 Sekbid, hanya 2-4 yang biasanya berjalan efektif. Sisanya menjadi formalitas tahunan, bahkan kehilangan makna fungsional.

Transformasi dari Sekbid menjadi Divisi bukan sekadar perubahan istilah. Ini adalah lompatan budaya organisasi. Divisi menyiratkan profesionalisme, fokus kerja, dan akuntabilitas. Ini bukan sekadar organisasi siswa, tapi miniatur organisasi masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun