Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saat Guru SD Bertemu Deep Learning dan Menyatukan Ilmu untuk Mendidik Gen AI

29 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 29 Juli 2025   17:13 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru hebat tidak mengajarkan masa lalu, mereka menyiapkan masa depan.| SHUTTERSTOCK/MASROB via Kompas

"Kita tidak sedang menyiapkan anak-anak untuk masa depan kita. Kita sedang menyiapkan mereka untuk masa depan mereka yang belum kita kenali." ~ Adaptasi dari Sir Ken Robinson

Ketika Orang Tua Kaget Anak SD Belajar AI

"Sungguh saya terkejut, Pak... Anak saya baru kelas 4 SD, sudah belajar tentang AI. Katanya ada robot yang bisa belajar sendiri? Itu bukan buat mahasiswa ya?"

Demikian komentar seorang wali murid dalam sesi diskusi terbuka sekolah dasar unggulan di Jakarta.

Sebagian orang tua tampak antusias. Sebagian lagi bingung. Bahkan ada yang khawatir.
"Kenapa anak-anak sekecil ini dikenalkan teknologi secanggih itu?", Tanya seorang ibu dengan nada resah.

Namun, kekhawatiran itu berubah menjadi pemahaman, bahkan dukungan penuh, ketika pihak sekolah menjelaskan:
"Anak-anak kita akan tumbuh di tengah Agentic AI, dunia yang serba otomatis, data-driven, dan digital-native. Kita tidak mengajarkan mereka menjadi programer sekarang. Kita menanamkan pemahaman: bahwa teknologi bisa jadi alat, bukan ancaman. Bahwa AI bukan monster, melainkan mitra dalam hidup."

Pendidikan Abad ke-21 Tak Lagi Cukup dengan Kurikulum Lama

Memasuki 2030, World Economic Forum memprediksi lebih dari 50% pekerjaan akan berubah drastis karena AI dan otomasi. Laporan UNESCO pun menekankan pentingnya "future literacy", yaitu kecakapan memahami masa depan dan teknologi yang menyertainya, termasuk Deep Learning dan Artificial Intelligence (AI).

"Kita tidak bisa membekali anak-anak dengan peta dunia lama, sementara mereka sedang menjelajahi dunia baru yang dipenuhi AI."
~ Prof. Mitchel Resnick, MIT Media Lab

Di sinilah tantangan terbesar pendidikan dasar muncul: bagaimana menyiapkan guru-guru SD menghadapi masa depan teknologi tinggi, tanpa kehilangan makna manusiawi pendidikan?

Jawabannya adalah: dengan pendekatan interdisipliner.

Mengapa Guru SD Perlu Belajar Deep Learning (Tanpa Harus Jadi Ahli) ?

Guru SD adalah gerbang pertama membentuk literasi ini. Bahkan, guru memiliki posisi paling strategis dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, membumi, dan manusiawi, bahkan di tengah dunia yang makin artifisial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun