"Bisnis digital yang kuat tidak dibangun dari keberuntungan, tapi dari fondasi yang disusun dengan visi, data, dan konsistensi."
Beda jam terbang, beda juga perspektifnya. Ini Kesan saya saat saya mengikuti sebuah tayangan dari para praktisi sukses di dunia Digital Entrepreneur. Menariknya, kata pembuka yang disampaikan salah satu pembicara adalah saat ia menyampaikan materi, dibuka dengan pertanyaan sederhana: “Apakah kamu sudah punya produk atau masih bingung mau jualan apa, satu hal yang pasti: Kalau ingin sukses di dunia digital, kamu butuh fondasi yang benar.”
Jleb, rasanya.
Benar, ini benar-benar masuk akal. Ah, tak terpikir soal pular-pilar seperti ini.. Benar juga yang disampaikan expert ini. Ibarat mau membangun rumah, kita nggak bisa langsung bikin atap, kan? Tentu, harus mulai dari bawah dulu. Dari fondasi yang kokoh, supaya nanti saat praktek beriklan, semuanya jadi lebih mudah, terarah, dan bisa scale up dengan cepat. Besar harapan saya, artikel ini cocok untuk pemula yang ingin jualan cerdas, bukan sekadar coba-coba.
“Saya mau jualan online, tapi mulai dari mana, ya?”
Kalimat ini mungkin pernah terlintas di pikiranmu, dan kamu tidak sendiri. Banyak orang ingin sukses di dunia digital, tapi malah terjebak di langkah awal: bingung mulai dari mana, apa yang dibutuhkan, dan bagaimana memulainya dengan benar.
Kabar baiknya, dunia digital bukan hanya soal keberuntungan atau insting semata. Ia adalah medan strategis. Dan seperti membangun rumah, kita butuh pondasi yang kuat sebelum membangun atap dan lantai atas.
Berikut ini adalah 6 Fondasi Utama yang wajib kamu kuasai sebelum beriklan, plus 1 fondasi rahasia yang jadi senjata para expert untuk scale-up dan bermain di level lebih tinggi.
1. Mindset dan Pola Pikir Pebisnis Digital
Sukses digital marketing bukan sekadar soal teknik, tapi juga soal cara berpikir. Tanpa mindset yang tepat, semua tools dan strategi hanya akan jadi teori kosong. Karenanya:
* Siap belajar terus-menerus, dunia digital AI terus berubah & logaritmanya pun berubah
* Konsisten trial & error setelah belajar langsung dari praktisi sukses
* Tidak takut gagal, karena itu bagian dari proses. Ingat, bagaimana Anda dulu belajar berjalan dan belajar naik sepeda.
* Terbuka pada data, bukan cuma perasaan. Data itu fakta, selama datanya tepat dan benar.
