"Roadmap SDM yang hebat bukan sekadar mengembangkan karyawan, melainkan membangun masa depan. Organisasi pembelajar dan unggul akan terlebih dahulu menyiapkan manusianya, sebelum strateginya."
Bayangkan Anda sedang membangun kapal luar angkasa yang akan membawa organisasi Anda ke masa depan. Tantangannya? Dunia kerja terus berubah dengan kecepatan eksponensial. Juga didorong oleh AI, otomasi, dan model bisnis yang makin dinamis. Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis keahlian. Anda butuh tim dengan berbagai spesialisasi, seperti ilmuwan roket, insinyur sistem, navigator bintang, dan ahli komunikasi luar angkasa.Â
Begitu pula dengan roadmap pengembangan SDM. Ini bukan sekadar dokumen strategis, melainkan kompas yang menentukan arah organisasi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Tanpa pendekatan multidisiplin, roadmap ini bisa menjadi sekadar peta tanpa tujuan -- tidak realistis, tidak adaptif, dan tidak berkelanjutan.Â
Kita pun menyadari, bahwa dalam era disrupsi dan transformasi digital, pengembangan SDM menjadi faktor krusial bagi keberlanjutan bisnis dan daya saing organisasi. Namun, satu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: berapa banyak expert yang idealnya harus terlibat dalam menyusun roadmap pengembangan SDM untuk lima tahun ke depan?
Sekali lagi, ditegaskan: siapa saja expert yang harus terlibat untuk memastikan roadmap SDM benar-benar mampu menghadapi tantangan masa depan?Â
Pentingnya Pendekatan Multidisiplin dalam Roadmap SDM
Menyusun roadmap SDM bukan hanya sekadar merancang pelatihan atau pengembangan karier karyawan, tetapi juga tentang mempersiapkan organisasi untuk menghadapi perubahan global, teknologi baru, dan dinamika pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan perspektif dari berbagai disiplin ilmu dan bidang keahlian untuk memastikan bahwa roadmap ini tidak hanya relevan, tetapi juga berkelanjutan.
Berdasarkan kajian akademis dan praktik terbaik dari perusahaan global, idealnya roadmap pengembangan SDM melibatkan setidaknya 19 expert utama yang memiliki keahlian berbeda namun saling melengkapi:
A. Peran Paling Penting dan Strategis (Menentukan arah, visi, dan strategi utama SDM dalam organisasi)
1. HR Business Partner - Menghubungkan strategi SDM dengan tujuan bisnis secara langsung.
2. Organizational Development Consultant - Merancang struktur organisasi yang optimal untuk pengembangan SDM.
3. Change Management Specialist - Menyusun strategi adaptasi terhadap perubahan organisasi dan SDM.
4. Risk Management Specialist - Menganalisis risiko SDM dan strategi mitigasi untuk keberlanjutan bisnis.