Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kesadaran Privilese di Sekolah Melalui Integrasi Formal

14 Maret 2023   08:07 Diperbarui: 14 Maret 2023   08:24 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar tentang keistimewaan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah penting | Dokpri

Contoh Pengalaman Sekolah Yang Telah Berhasil Mengintegrasikan Pelajaran Privilese Ke Dalam Kurikulum 

Sekolah di luar negeri yang berhasil mengintegrasikan pelajaran privilese ke dalam kurikulum, antara lain Phillips Academy, Massachusetts, Amerika Serikat, yang memiliki program keanekaragaman untuk mempelajari sejarah dan budaya dari berbagai kelompok ras, agama, dan etnis. Selain itu, The City School, Lahore, Pakistan, menawarkan pelajaran tentang hak asasi manusia, kesehatan reproduksi, keberlanjutan, dan isu-isu gender. Sementara The International School of Brussels, Belgia, menawarkan kursus tentang hak asasi manusia, konflik internasional, dan keberlanjutan.

Di Indonesia, Jakarta Intercultural School memiliki program keanekaragaman dan menghargai perbedaan dengan pelajaran tentang budaya, sejarah, dan agama dari berbagai negara. Bali Green School memiliki kurikulum fokus pada keberlanjutan dan lingkungan dengan pelajaran tentang pengelolaan sampah, pertanian organik, dan energi terbarukan. Yayasan Emmanuel, Surabaya, memiliki program untuk membantu anak-anak miskin dan marginal dengan program bantuan belajar dan kegiatan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.

Tantangan Dalam Mengintegrasikan Pelajaran Privilese Ke Dalam Kurikulum

Tantangan dalam mengintegrasikan pelajaran privilese ke dalam kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Kesulitan menyesuaikan kurikulum yang sudah ada, karena perlu dilakukan penyesuaian atau perubahan pada kurikulum yang sudah ada agar dapat memasukkan materi-materi tentang privilese.
2. Menjaga keseimbangan antara pendidikan tentang privilese dan materi pelajaran lainnya, sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan pada proses pembelajaran dan tetap memperhatikan kebutuhan pendidikan lainnya.
3. Membuat strategi yang efektif untuk mengatasi rasa tidak nyaman siswa dalam menghadapi isu-isu privilese, karena materi-materi tentang privilese seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman atau tidak nyaman bagi siswa, sehingga perlu dipikirkan cara yang efektif untuk mengatasi hal ini agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
4. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang isu-isu privilese di kalangan guru dan staf sekolah.
5. Kesulitan dalam menemukan materi yang tepat untuk diajarkan kepada siswa tentang privilese.
6. Tidak adanya dukungan dari pihak sekolah atau pemerintah dalam mengimplementasikan pelajaran privilese ke dalam kurikulum
7. Adanya resistensi dari siswa atau orang tua siswa yang tidak ingin membahas isu-isu privilese karena dianggap sensitif atau kontroversial. Seperti isu ras, etnis, dan agama; Isu gender dan orientasi seksual; Isu kelas sosial dan ekonomi; serta Isu politik dan kebijakan publik.


Kesimpulan

Pendidikan tentang privilese atau hak istimewa adalah penting untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar siswa dapat memahami secara mendalam dan kritis tentang isu-isu sosial yang terkait dengan hak istimewa yang ada dalam masyarakat. Dalam pengajaran yang formal, siswa dapat belajar tentang sejarah dan konsep privilese, serta cara-cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi ketidakadilan yang terkait dengan hak istimewa.

Manfaat dan keuntungan dari pengajaran privilese secara formal di sekolah adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang isu-isu sosial dan memperkuat kemampuan mereka dalam memahami, menghargai, dan menghormati keberagaman budaya dan latar belakang sosial. Hal ini dapat membantu mengurangi diskriminasi, meningkatkan toleransi, serta menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan adil bagi semua siswa.

Untuk memperkuat pendidikan tentang privilese di sekolah, para pembaca diundang untuk mengambil tindakan seperti meminta pihak sekolah untuk menyediakan sumber daya yang relevan, berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan yang membahas isu-isu privilese, serta mengambil langkah untuk memperbaiki kesenjangan hak istimewa dalam masyarakat secara luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun