Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengapa GCG Sulit Diterapkan di Indonesia?

7 Januari 2023   06:57 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:30 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, timbul pertanyaan lanjutan yang cukup menggoda ? Adakah ada indikator atau gejala yang nampak bahwa perusahaan membutuhkan GCG?

Sepengetahuan penulis, setidaknya ada 5 gejala cukup akut yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan membutuhkan penerapan GCG.

Pertama, kurangnya transparansi 

Jika perusahaan kurang terbuka dalam memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) tentang kegiatan bisnisnya, maka ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut membutuhkan penerapan GCG.

Kedua, masalah etika. 

Jika perusahaan terlibat dalam praktik-praktik tidak etis atau tidak sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, maka perusahaan tersebut membutuhkan penerapan GCG.

Ketiga, masalah keuangan. 

Jika perusahaan mengalami masalah keuangan yang berkelanjutan, seperti kerugian yang terus menerus atau likuiditas yang rendah, maka ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut membutuhkan penerapan GCG untuk memperbaiki sistem dan prosedur yang ada.

Keempat, masalah komunikasi. 

Jika terdapat masalah komunikasi yang terus menerus di antara manajemen dan pemangku kepentingan lainnya, maka ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut membutuhkan penerapan GCG untuk memperbaiki cara manajemen berkomunikasi dengan pemangku kepentingan.

Kelima, masalah konflik kepentingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun