Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renggut Senja

12 Mei 2024   17:17 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Renggut Senja

Saat Bulan Sabit Membelah Gelapnya Langit

Saat bulan sabit membelah gelapnya langit,
Terjaga bersama bintang-bintang yang kuhitung,
Bertaburan dini hari masih indah,
Menghiasi sepi, mempercantik keheningan.

Besama nyamuk-nyamuk yang menggangguku,
Moga esok lebih baik menghampiri.
Kadang memang harus hancur dan patah lebih dulu,
Sebab manusia terlalu keras dan bebal.

Begitu cara hikmah meresap dalam diri manusia,
Sambil merenungi masa depan di sisa umurku.
Rambutku semakin memutih,
Namun jalur langit tetap mengajariku arti keindahan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun