Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Pulih Pada Salam Terakhir

29 April 2024   20:09 Diperbarui: 29 April 2024   20:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Menanti Pulih pada Salam Terakhir"

Di kertas digital, kisah-kisah tercipta,
Menjadi jejak digital dari masa lalu.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Dalam sentuhan elektronik yang membawa harapan.

Setiap kata menjadi riwayat yang tercatat,
Dalam dunia maya yang tak berbatas.
Kita menanti pulih pada salam terakhir,
Yang tersimpan dalam arsip yang tak terlupakan.

Di antara jalinan kode dan algoritma,
Ada kehidupan yang mengalir dalam bit-bit.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Yang disampaikan melalui layar yang berkedip.

Dalam kertas digital, kita menemukan makna,
Di antara perjumpaan dan perpisahan yang abadi.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Dalam dunia yang terhubung oleh jaringan tak terlihat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun