Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Pengembara Jalanan

16 April 2024   09:09 Diperbarui: 16 April 2024   09:12 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua Pengembara Jalanan

Di jalanan yang panjang, dua pengembara berjalan,
Kereta api dan bis, keduanya menjelajah dengan semangat yang sama.
Kereta, raksasa berlapis besi, menggertak dengan suara gemuruh,
Bis, pengembara yang lebih sederhana, melaju dengan langkah ringan.

Kereta api melaju dengan kecepatan, menembus angin dengan gagah,
Melintasi pegunungan, hutan, dan lembah yang dalam.
Bis berjalan dengan langkah mantap, menembus jalanan berliku,
Mengantar penumpang dari kota ke kota, dari sudut ke sudut.

Di dalam kereta api, kita merasakan getaran dari rel besi,
Sementara di dalam bis, kita merasakan kenyamanan jalanan yang halus.
Keduanya menjadi sarana bagi pengembara untuk mengeksplorasi dunia,
Menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dan mengalami petualangan yang tak terlupakan.

Meski berbeda dalam bentuk dan gaya,
Kereta api dan bis, keduanya menghubungkan jalan-jalan yang berbeda.
Mereka menjadi penjelajah jalanan, pembawa mimpi dan harapan,
Menyatukan orang-orang dari berbagai tempat, dalam perjalanan yang tak terlupakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun