Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terlindas

22 Mei 2021   06:23 Diperbarui: 10 Juni 2021   15:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum kau terlindas.. Bergeraklah kawan...
Sambil kau nanti di atas pohon yang rindang
Sambil kutaburi daun-daun kering sebanyak mungkin...
Pengganti mawar nan harus semerbak saat ku tak bisa membelinya..
Cepatlah bangun kawan dan bergeraklah..
Karena laju mobil akan menghembau ketengah..
Pipih remuk seperti kertas yang tak berharga..
Sambil ku tanya..
Apa yang harus ku bangkitkan dari jasad di pinggir jalan raya itu?
Seolah tak peduli hanya lewat saja...
Saat raganya seekor perkutut mati mengenaskan..
Kelaparan di ladang yang menguning...
Melimpah hasil pangannya..
Bangkitlah kawan dari ragamu
Saat ku harus meneriakkanmu dari balik pohon
Kekasihku yang kuat tapi kau tinggal jasad yang terbujur kaku
Dilindas di campakkan bersama guguran daun kering
Menggunung di tempat sampah
Terbakar hangus oleh api semangatku tuk bangkitkanmu...
Hanya doa yang kupanjatkan agar kita bertemu lagi..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun