Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menusuk Siang

3 April 2021   11:09 Diperbarui: 3 April 2021   11:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabut pergi sendiri entah kemana
Setelah esok tadi diusir tanpa ampun oleh si angin..
Tapi di terus dibawanya sampai menusuk tubuhku siang ini..
Ingin kutusuk mentariMu siang ini..

Sambil kupanggil angin harapan sebanyak mungkin..
Asal tak mengajak badai prahara masalah yang mengejutkan..
Di tengah lelahnya hari selepas..
Keringat mengucur deras berkejaran dengan waktu dan menggilas aspal mengempaskan panasnya kembali padaku..

Tetap ku tahan, Terima dengan lapang diri..
Sambil kuperas peluhku..
Rasanya tak adil kalau hari ini

Ku tak berhasil menusuk siang ini dengan kesejukan angin harapan menyejukkan kedamaian diri..
Dan betah menikmati siang ini setelah dihajar oleh waktu demi sesuap nasi..
Dan sebungkus kertas berharga.. Tuk hari esok..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun