Ada satu channel youtube, yang saya nantikan upload-an video terbarunya. Jujur, saya terinspirasi dari isi konten-kontennya. Channel yang memotivasi saya, saat sedang giat menyusutkan berat badan.
Adalah Desak Made Dewi Hughes/Hughes, pemilik channel tersebut. Adalah presenter era 2000 awal, identik dengan tubuhnya yang subur. Tetapi kemudian bertransformasi, penampilannya sekarang membuat banyak orang pangling.
Dulu -- sebelum 2016-- saya pernah berada di fase, dengan bobot badan nyaris satu kuintal. Kaos dan baju pakai ukurannya double XL, celana juga demikian. Sampai suatu hari saya sakit, kemudian menjadi titik balik mengubah gaya hidup.
Dan rupanya alasan yang sama, disampaikan Hughes di salah satu kontennya. Beliau pernah tidak bisa berdiri -- dari jongkok--, saking berat dan sakitnya bagian pinggan. Sampai tergantung dengan pain killer, untuk menghilangkan rasa nyeri.
Awal-awal menjalani diet, bukan perkara mudah. Saya seperti dibukakan keadaan baru, siap berproses layaknya di keseharian. Diet dengan aturannya, tak ubahnya bekerja, berumah tangga, sekolah dan kegiatan lainnya.
Kemudian setelah berjalan beberapa bulan, saya merasakan hal- hal yang umumnya dirasakan pelaku diet. Yatu pasang surut-nya emosi, menemui titik malas dan giatnya. Beberapa kali di situasi bosan, pengin berhenti diet dan bebas makan minum.
Sesekali saya menuruti, makan minum pantangan namun tidak berlebihan. Saya pikir tidak usah  terlalu keras pada diri, asalkan tahu batasan asalkan tidak keterusan. Namanya juga manusia, perasannya tidak bisa dipaksa atau flat terus menerus.
Daripada menyudahi diet, artinya sama dengan kalah di tengah jalan. Saya menyadari, ada yang lebih utama dari sekadar naik turun angka di timbangan. Yaitu menjaga keberlanjutan diet, meski effort-nya yang tidak ringan.
Sungguh saya merasakan, bertapa kuatnya niat mempengaruhi keberhasilan diet.
Kuatnya Niat Mempengaruhi Keberhasilan Diet