Sebagai bapak-bapak, dengan anak beranjak dewasa. Saya mengaku sudah tidak muda lagi, termasuk barisan pra lansia. Inilah kenyataan hidup, yang tidak perlu saya pungkiri.
Tetapi bahwa jaman terus berkembang, tiada seorangpun bisa mengingkari. Agar tetap survive, tidak ketinggalan jaman. Tak ada cara lain, kecuali berusaha beradaptasi.
Bidang pekerjaan-lah, yang membuat saya bergumul dengan medsos. Dituntut terus belajar, tak lekas puas dengan ke-bisaan dimiliki. Apalagi medsos sangat dinamis, selalu ada yang baru saban hari.
Era istilah konten kreator yang marak, suka tidak suka meluaskan cakupan kebisaan. Kalau dulu dunia blogging ngetren, dengan gaya menulis story telling. Kini skill musti ditambah, yaitu editing video pendek yang menarik minat netizen.
Menulis dan video, kini saling melengkapi. Dan saya bapak-bapak, yang berusaha mengasah tulisan dan editing video. Segala upaya saya kerahkan, sebagai jalan menjemput rejeki.
So, tidak masalah bapak-bapak ngonten. Selama cara ditempuh baik, selama menjaga norma dan etika.
---
Konon generasi X, bisa dibilang generasi yang dianugerahi privillage. Kami yang lahir era 70-80an, bisa menikmati pergeseran era yang menakjubkan.
Masa kecil kami, dilalui dengan aneka permainan tradisional. Congklak, betengan, petak umpet, gangsing, patil lele dan masih banyak permainan yang seru lainnya. Sebagian besar permainan dulu, membutuhkan gerak tubuh yang membuat kami gesit dan terlatih.
Aliran listrik belum merata sampai kampung, saya mengalami malam hari dengan lampu petromak. Siaran tv -- saluran TVRI- mengudara jam 16.00, tidak ada cerita pulang sekolah nonton televisi.