Ramadan bulan mulia, kita jadikan niat baik dimulai di bulan baik. Kompasianer, Yuk, diet sampah dari sekarang demi generasi mendatang.
----
Saya ingat sewaktu masih sekolah dasar, guru kesenian memberi tugas prakarya. Kami siswa kelas empat, mendapat PR membuat boneka mirip si Unyil. Jaman saya SD, film boneka si Unyil sedang jaya-jayanya---ketahuan umur saya kan, hehehe.
Saya termasuk murid yang antusias, menyelesaikan tugas tepat waktu. Saya mengikuti penjelasan bu guru, mempraktekkan dengan tekun.
Mula-mula menyediakan kertas koran bekas, direndam sehari semalam. Ketika saya angkat, kertas korang sangat empuk dan mudah sekali ditumbuk. Setelah dijadikan bubur kertas, saya menyiapkan bahan lem.
Lem juga dibuat sendiri, mengendap parutan singkong sehari semalan. Kemudian airnya ditiriskan, jadilah tepung singkong. Tepun singkong dicampur bahan lem- dibeli di warung---, akhirnya menjadi lengket siap merekatkan kertas.
Bubur kertas dicampur lem, ditempelkan ke potongan bambu. Bambu dengan diameter 5 cm, memiliki panjang sekira sepuluh centimeter.
O'ya, bambu tersebut menjadi leher boneka. Sementara campuran bubur kertas dan lem, dibentuk bulat lonjong sebagai kepala boneka. Setelah menyerupai kepala, dibentuk hidung dan telinga.
Didiamkan sampai benar-benar kering, dicat warna cokelat krem (warna kulit manusia). Bagian rambut dicat hitam, bagian mata dan mulut diperjelas dengan spidol kecil.
Kepala boneka sudah siap, saya baju bonekas dari sarung bekas dijahit tangan. Proses pembuatan tidak sampai seharian, siap dibawa ke sekolah dinilai bu guru.