Tetapi sebagai orang beragama, wajib kita saling mengingatkan. Bahwa menikah adalah jalan menyempurnakan agama. Kalau semua ibadah dilakukan rasanya belumlah komplit, maka sempurnakan dengan menikah.
Menikah tidak melulu menjanjikan bahagia, tetapi akan membukakan bahagia dari sudut yang lain. Misalnya suami rela bekerja keras, menahan lapar dahaga. Pulang membawa hasil diserahkan pada istri, uniknya akan memekarkan bahagia tak terkira.
Bisa jadi ( di luar sana) ada kasus kekerasan terjadi, tetapi masih banyak suami berlaku lembut memuliakan istri. Membahagiakan bisa pelesiran -- sendiri-- kemana suka, tanpa diganggu siapapun. Namun (yakinlah) bahagia akan bertambah, ketika ada orang terkasih (istri/anak) yang menyertai.
Kehidupan pernikahan, memang tak menjanjikan jalan bertabur mawar melati. Pernikahan memang tak selalu, bergelimang manisnya madu. Tapi pernikahan, akan mengantar pada bahagia yang tak terduga. Karena menikah menyempurnakan setengah agama.
Semoga bermanfaat.