Kopdar tahunan Kompasianer's, adalah salah satu event yang selalu saya nantikan hadirnya. Biasanya saya dan beberapa teman mulai berisik, di bulan mendekati akhir tahun dan belum ada pengumuman Kompasianival. Beruntung di medsos, kami bertemen dengan banyak admin Kompasiana. Maka tinggal mention, sembari menanyakan kejelasan diadakannya Kompasianival. Dan kakak admin yang baik, dengan senang hati menjawab atau memberi clue berteka-teki.
Pun di gelaran Kompasianival tahun 2018, saya antusiast menyambutnya. Membuat janji dengan beberapa teman, berencana rujakan (buah) dan atau membawa camilan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya ada saja yang berkenan membawa (makanan) ini dan itu. Kebiasaan yang ngangeni, sejak kali pertama datang di Kompasianival 2014.
Senengnya, mendekati hari event diselenggarakan. Di group watsap mulai riuh, Kompasianer's dari luar kota mengabarkan kedatangannya. Ada yang sedang otw, ada yang sudah sampai stasiun, terminal, bandara, dan lain sebagainya. Sungguh, saya merasa beruntung menjadi Kompasianer's. Pertemanannya luar biasa, begitu yang saya rasakan setiap kali membincang teman-teman Kompasianer's.
-----
Sabtu, 8 Desember 2018.
Lokasi diadakannya Kompasianival 2018, sama dengan gelaran Kompasianival sebelumnya, yaitu di Kemang Village- Jakarta Selatan. Saya sduah bisa membayangkan, suasana perhelatan di pelataran yang semi terbuka.
Moda transportasi massal agak jarang dan susah, Â yang menjangkau daerah ini (kawasan orang berpunya). Â Kecuali naik kendaraan (ojek) online, itupun tidak bisa masuk kecuali (ojek) kendaraan roda empat. Maka saya sudah merencanakan, dengan kendaraan roda dua menuju lokasi. Memutar melalui Kemang raya, jalan sedikit untuk sampai ke lokasi.
Sedari pagi saya memantau time line medsos, beberapa akun teman sudah memosting suasana di lokasi. Di sesi pagi tampak beberapa pejabat, berdialog dan berfoto bareng Kompasianer's. Sementara saya masih di rumah, menyiapkan buah untuk dibawa ke Kompasianival.
Rencana saya kala itu, berangkat selepas duhur dan makan siang. Sehingga bisa mengikuti acara, sampai menjelang malam di puncak awarding-nya. Tetapi apadaya, rencana tinggal rencana. Setelah mandi dan siap berangkat, mendadak kepala pusing dan badan terasa berat.
Saya masih ingat, komunikasi via wapri dengan beberapa teman. Yang menyarankan untuk memaksa datang, biasanya pusing akan hilang dengan sendirinya. Tetapi saran itu saya abaikan, istri menahan saya untuk tidak berangkat.
Ya, Kompasianival 2018 terpaksa saya lewatkan. Meski demikian, saya tidak abai dan tetap mengikuti secara online. Buah yang kadung dibeli, dimakan bareng anak dan istri.
Mendadak Absen di Kompasianival 2018
Rasanya tak lengkap memang, melewati kopdar akbar tahunan Kompasiana itu. Tetapi vibes kebersamaan tetap saya rasakan, meski hanya mengikuti melalui medsos. Sampai puncak acara yaitu awarding, saya memantau nama-nama yang membawa pulang predikat terbaik.
Kompasianer of The Year 2018, jatuh kepada Mas Giri Lukmanto. Kompasianer produktif yang tinggal di Solo, beliau juga seorang dosen. Konsistensi menulis taki diragukan, dan beliau memiliki spesifikasi dalam karyanya.
Pemenang lain, beberapa diantaranya saya mengenal cukup baik. Adalah dokter Posma Siahaan (Spesifik Interest), Mbah Ukik (Citizen Journalism & people choise), Krisna Pabhicara (Best opinion), wahyu sapta (Best Fiction), dan Kang Pepih Nugraha (Lifetime Achievement).
----
Tak terasa , tahun ini akan memasauki Kompasianival 2022. Acara akan di adakan di bentara Budaya Jakarta, pada sabtu 3 Desember 2022. Teman-teman sudah pada daftar kan, yuk jangan ketinggalan. Kita kopdar lagi, setelah dua tahun Kompasianival diadakan online akibat pandemi. Salam sehat semua yang teman-teman, semoga bisa bersua.Â
Duh, sudah kebayang keseruannya. Berkumpul, bersapa dan bersua Kompasianer's.
Salam sehat dan sampai ketemu.
