Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tantangan dan Penanganan Ibu dan Anak dengan Kelahiran Prematur

22 November 2021   07:09 Diperbarui: 25 November 2021   09:17 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu dengan anak kelahiran prematur, sangat perlu penanganan dan perawatan khusus.

Mengingat buah hati lahir belum cukup waktu, sehingga rentan terhadap resiko masalah kesehatan.

Merangkai kalimat pembuka di artikel ini, benak ini seperti dituntun pada sebuah analogi.

Semasa kecil saya pernah menanam bengkuang, belum genap belum dua bulan diambil karena tak sabaran.

Bengkuang seharusnya panen 4 bulan, saya cabut dari tempatnya sebelum waktu memanen tiba.

Alhasil umbi belum terbentuk sempurna, ketika dimakan di lidah rasanya tidak enak.

Ya, saya mengibaratkan demikian.

Kelahiran prematur, menjadi tantangan dunia medis dan atau kedokteran.

Sehingga ibu dengan bayi kelahiran preterm, terhindar terhadap resiko masalah kesehatan.

--------

Riset WHO melansir 1 dari 10 anak lahir prematur, di seluruh dunia, terdapat 15 juta/ tahun anak lahir sebelum waktunya/ preterm.

Data Riskesadas 2019, di indonesia terdapat 84% kematian anak baru lahir dengan preterm. Semakin pendek masa kehamilan, resiko kematian juga semakin meningkat.

Kalaupun terhindar resiko kematian, anak lahir prematur memiliki risiko masalah kesehatan serius dalam jangka panjang.

Pun pada sang ibu, terindikasi memiliki kekhawatiran berlebih, stres, dan kelelahan ekstra.

Kalau saran saya jangan kawatir yang berlebihan, mengingat di sekitar kita telah terbukti.

Saya punyai banyak kenalan, ibu dengan pengalaman melahirkan prematur.

Sekarang buah hatinya tumbuh sehat wal'afiat, bahkan berhasil menempuh pendidikan.

Ada lagi teman yang dulu prematur, sekarang memiliki karir bagus di perusahaan ternama.

Tantangan dan Penanganan Ibu dan Anak dengan  Kelahiran Prematur

Guys, 17 November setiap tahun ditetapkan sebagai Hari Prematur Sedunia.

Danone Spesialized Nutrion (SN) Indonesia, mengadakan kegiatan virtual "Bicara Gizi" dengan tema "Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur".

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, menyampaikan, bahwa kegiatan Bicara Gizi adalah upaya Danone SN Indonesia, memberikan edukasi pencegahan dan penanganan kesehatan bagi ibu dan anak kelahiran prematur.

Bahwa pertumbuhan anak dipengaruhi faktor internal dan eksternal, status gizi yang baik melalui pemberian ASI musti dipastikan.

"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para orangtua tentang pentingnya pencegahan dan penanganan secara tepat kelahiran prematur bagi ibu dan si kecil" ujar Arif Mujahidin.

-------

Menurut Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG (K), Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, terdapat tiga karakteristik penyebab resiko kelahiran prematur. 

Adalah karakteristik ibu, karakteristik nutrisi, dan karakteristik kehamilan.

Menyimak penjelasan ini, sungguh menjadi pencerahan bagi saya. Sekaligus sebagai pengetahuan dan antisipasi, bagi ibu yang sedang menyiapkan kehamilan.

  • Karakteristik ibu ; meliputi usia calon ibu, kebiasaan merokok, dan kondisi psikologis.
  • Karakteristik Nutrisi ; meliputi indeks massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan makan, kebiasaan minum kopi, dan konsumsi suplementasi.
  • Karakteristik Kehamilan ; riwayat persalinan, riwayat melahirkan anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, riwayat pemeriksaan USG.

tangkapan layar- dokpri
tangkapan layar- dokpri

Mengenali karakteristik resiko prematur sangat penting, sehingga calon ibu bisa menghindari indikasi terjadi kelahiran prematur.

Masih menurut dr Rima,  bahwa kemungkinan resiko kelahiran prematur bisa terjadi, pada ibu melahirkan di usia kurang 19 tahun atau lebih dari 35 tahun. Ibu dengan stres maternal, serta jumlah cairan ketuban yang tidak normal.

"Salah satu upaya untuk menurunkan risiko kelahiran prematur dapat dilakukan dengan memerhatikan kebutuhan nutrisi melalui suplementasi Omega 3, Zinc, Vitamin D3, atau multi mikronutrient," imbuh dokter Rima.

Acara Bicara Gizi semakin lengkap, dengan kehadiran narsum Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak konsultan Neonatalogi.

Menurut dokter Putri, merawat anak lahir prematur memiliki tantangan tidak kalah menantang. Mengingat anak mengalami persoalan beradaptasi, sistem organ tubuh (paru-paru, jantung, ginjal, hati, sistem pencernaan) belum terbentuk dengan matang.

Support system keluarga tak kalah penting, dengan menerapkan prinsip development care.

Keterlibatan keluarga sangat berperan, membantu meminimalisir stres, mengoptimalkan buah hati mendapat ASI.

dokpri
dokpri

Seperti kita ketahui, bahwa ASI menjadi nutrisi terbaik yang bisa mengakomodir kebutuhan anak.

Lebih-lebih ASI exclusive 6 bulan pertama, jangan sampai dilewatkan ibu.

Sehingga ibu dan anak merasa nyaman, membantu menurunkan metabolisme tubuh otomatis  meningkatkan saturasi oksigen.

Intervensi kenyamanan yang kondusif untuk anak lahir prematur, berperan dalam mendukung tumbuh kembang dan mencapai kondisi kesehatan optimal.

"Stimulai dapat merangsang hubungan antar sel otak (sinaps), sering memberikan rangsangan dapat menguatkan hubungan sinaps. Variasi rangsangan akan membentuk hubungan yang semakin luas dan kompleks, sehingga menstimulasi terbentuknya multiple intelegent," ujar dokter Putri.

-----

Calon orangtua, wajib menyiapkan kelahiran buah hati dengan sebaik-baiknya.

Tetapi orangtua musti siap, seandainya mendapati kondisi tidak diduga (prematur).

Bahwa anak lahir prematur, bukanlah aib dan sama sekali tidak membuat langit runtuh.

Pada perjalanan kehidupan, banyak kemungkinan baik bisa diraih, hal demikian sudah banyak buktinya.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun